Mendengar permintaan Jose dari balik ponsel pintarnya, aku langsung mengacungkan jemariku meninggi. "Bagus!" Beserta senyuman tipis terukir indah di bibirku.
Aku kembali memundurkan langkah, menduduki kursi sofa, menarik tali tas untuk ditaruh ke atas meja. Aku merobohkan kepalaku hingga bersandar lebih nyaman. Jose menyodorkan botolan mineral mengarahku.
Sementara tanganku spontan menyambutnya. "Makasih."
Jose mengambil posisi duduk. Penampilannya hanya tertinggal dengan kemeja putih dengan vest rompi hitam. Dia memang menyenangi tampilan tersebut. Dilihat sangat arogan, penuh bergengsi, bahkan memiliki nilai kebijaksaan.
"Seneng lu?" Jose menenggak kembali minumannya.
Begitu pun dengan diriku yang sudah merasa sangat kehausan. Jemariku memelintir tutup botolan, lalu menyesapnya secara paksa.
Glek! Glek! Glek