Kami pulang, singgah di tengah halaman, setelah mobil taksi mengantarkan kami ke perumahan ini. Dan kami melewati semua perumahan, berhenti di tengah halaman rumah. Tepat di antara cahaya lampung gantung taman bergemerlapan.
Di sini, aku akan selalu penasaran, sekaligus menyukai ketika ingatanku kembali pulih. Bukan semuanya, hanya beberapa dari segala kenangan yang pernah hilang. Walau sebelumnya, aku hanya mengingat bunga rampai, tubuhku tergoncang, terombang-ambing di atas tanah aspal.
Selanjutnya, aku tidak ingat kejadian sebelum, maupun setelahnya. Hanya saja, mataku terbuka perlahan ketika aku bangun. Tidak ingat apa pun selama berminggu-minggu secara permanen.
Antara nama, tempat tinggal, siapa aku, mereka, bahkan umurku.
"Gue pernah nggak ingat sama sekali, semuanya." Nadaku cukup ringan.
Kami sama-sama berhenti, Jose berdiri terpaku, sepertinya dia memang ingin mendengarku lebih jelas.