Hingga jam makan siang menjelang, Gama belum kembali ke kantor lagi. Bahkan pria itu tidak menghubungi atau memberi kabar apa pun kepada Kirana. Padahal ada jadwal meeting yang harus lelaki itu hadiri.
"Mungkin Pak Gama langsung ke tempat klien. Dia nggak menginformasikan apa-apa sama aku, sih," ujar Lita saat Kirana menanyakan tentang lelaki itu. "Kan yang biasanya tau segalanya kamu, Ran." wanita itu menyenggol lengan Kirana, berniat menggoda.
Wanita 22 tahun itu meringis. "Nggak juga kok, Mbak. Kadang ada hal yang aku nggak tau tentang dia."
Lita tampak mendekat. "Selama hidup bersama dia, apa aja yang udah kalian lakukan? Kamu pernah enggak liat badan Pak Gama?" Di akhir kalimat, Lita memelankan suaranya.
"Apaan sih, Mbak." Kirana merasa tidak nyaman tentang pembahasan ini.
"Aku penasaran sama sesuatu di balik kemejanya itu, Ran. Ya ampun, dada sebidang itu dan bahu selebar itu gimana ya rasanya?"
Lita memejamkan mata membayangkan pelukan hangat bosnya.