Kanaya dan Alvia langsung terdiam mendengar teriakan Marissa. Wanita lemah lembut yang hampir tidak pernah marah itu akhirnya kembali mengeluarkan emosi hanya karena tak tahan dengan perdebatan yang terjadi di antara Alvia dan juga Kanaya.
Nafas Marissa sampai memburu penuh emosi. Ingin semakin dia memukul kepala kedua gadis yang tak mau saling mengalah itu.
"Alvia, kita pulang sekarang!" ucap Marissa dengan tatapan yang begitu tajam pada anaknya.
"Tapi, Bun, Kak Alva bilang kita akan …."
"Jangan membantah, Alvia! Pulang sekarang!" ulang Marissa tak ingin mendengar bantahan apa pun dari anaknya.
"Maaf, Bunda. Ya sudah, aku pamit dulu sama Kak Alva," sahut Alvia mengalah karena tak ingin semakin membuat ibunya kesal.
"Hem," jawab Marissa singkat.
Tanpa mengatakan apa pun lagi Alvia segera berjalan menuju ruangan di mana kakaknya berada. Dia harus pamit dulu pada kakaknya karena tak ingin jika nanti sang kakaknya mencari-cari keberadaannya dan juga ibu mereka.