Bus yang padat dan sesak oleh penumpang membuat Helda harus ekstra hati-hati. Dia berdiri di tengah-tengah para penumpang, badan nya yang kecil membuat dia semakin terhimpit. Di tengah rasa sesak nya itu dia masih harus berurusan dengan orang mesum. Awalnya dia tak menyadari nya tapi pria itu terus bergerak mendekatinya, dia juga bisa merasakan nafas pria itu di tengkuk nya. Helda yang tidak nyaman dengan itu terus bergeser pindah ke tempat lain, tapi pria itu terus saja mengikutinya.
"Dia sudah gila...." gumam Helda saat dia menyadari pria itu sesekali menyentuh pantat nya. Saat dia hendak marah tiba-tiba seorang yang tak terduga datang. Dia menutupi wajah Helda dengan jaket miliknya, harum parfume yang familiar itu membuat rasa marahnya perlahan pergi.
"Kamu copet? Atau hanya pria mesum? Kenapa kamu menggerayami gadis ini?" dengan mata yang melotot dan juga wajah yang tampak mengancam orang itu menatap pria mesum itu seperti akan menghajarnya