***
Gea mengadu dalan tidurnya yang terganggu oleh suara bel dan pintu yang digedor-gedor hingga mampu terdengar sampai ke kamar tidur. Dia mengumpat pada orang yang menggedor pintu, entah siapa, dia tak tahu. Dengan nyawa yang belum terkumpul sepenuhnya dan tanpa mencuci muka yang masih sembab karena baru saja bangun tidur, Gea beranjak dari ranjang yang hanya muat untuk satu orang dengan langkah malas.
Namun, gedoran di pintu semakin agresif, sehingga membuatnya melangkah cepat
dan langsung membuka kunci ganda pada pintu apartemen tanpa melihat siapa yang datang. "Bajingan! Kau mengganggu--" Dia terdiam dan memicing. "Benar-benar bajingan ternyata," sambungnya langsung menutup pintu namun keburu ditahan oleh Auguste.
Pria sialan itu tersenyum lebar. "Mau melarikan diri, huh? Pacarmu bisa menjadi gelandangan di Eropa sana," sambungnya dengan ancaman.