***
Apartemen Dylan, Pukul 19.11 WIB
Dylan bangun dari tidurnya yang nyenyak setelah bergulat berjam-jam di atas ranjang bersama Gea. Dia mendapati gadis pujaan hati yang berada di pelukannya masih menutup mata dengan napas yang teratur. Bekas-bekas merah hasil perbuatannya yang bermain agak liar tercetak di sepanjang tubuh sang gadis. Meskipun begitu, Gea tidak marah sama sekali dengan apa yang dilakukannya.
Dylan tersenyum. Dia mengecup pelan kening Gea yang sedikit tertutup rambut. Gadis itu bergeming, mungkin terlalu lelah menghadapi permainan ranjang yang telah menguras banyak tenaga.
Dengan perlahan karena tidak ingin membangunkan gadisnya, Dylan menarik tangannya yang menjadi tumpuan kepala Gea. Dia menyibakkan selimut, mengambil semua pakaian yang berserakan di lantai dan memasukkannya ke basket pakaian kotor, kemudian pergi ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang lengket oleh keringat dan cairan bekas aktivitas beratnya.
***