***
Sudah lewat lima belas menit sejak Aletta hanya memandangi layar ponsel yang menampilkan user name sosial media milik Arkhano yang lengkap dengan nomor telepon pribadinya.
Gadis itu ingin menghubungi Arkhano untuk meminta nomor rekening dan melunasi utangnya. Namun, dia merasa kalau niat Arkhano saat menyuruhnya memindai barcode bukan untuk itu, melainkan untuk hal lain. Dia merasa belum siap untuk berhubungan lebih sering dengan Arkhano karena belum bisa mengendalikan dirinya agar tak jatuh lagi ke lubang yang sama. Tak salah paham lagi dengan tindakan-tindakan manis yang mempedulikannya.
Gadis yang bersembunyi di balik selimut itu menghela napas gusar.
'Apa aku datang ke perusahaannya saja, ya?' batin Aletta. 'Ah, itu konyol. Kalau aku datang, mau bilang apa? Aku berutang pada wakil CEO Wijaya Company?' pikirnya menolak.
Cklek...
Pintu kamar Aletta dibuka. Membuat gadis yang tengah bersembunyi di balik selimut itu ke luar dari tempat persembunyiannya.