***
Dylan melepas seatbelt dengan kasar ketika selesai memarkirkan mobilnya di parkiran basement apartemen. Dia langsung membuka pintu tanpa menoleh lagi pada Gea dan berjalan ke pintu lain, membukanya dengan cepat dan menunduk.
"Keluar," ujarnya menatap Gea tanpa ekspresi. Gadis itu duduk sembari memalingkan wajah dan bersedekap dengan sombong.
Dylan mendesis melihat kelakuan kekasihnya. Dia menunduk, membuka paksa seatbelt Gea.
"Dylan, hentikan!" gusar Gea memukul-mukul punggung pria itu. "Dylan!" serunya ketika Dylan menyelipkan tangannya di antara punggung dan bokong, lalu menggendongnya dengan paksa.
"Dylan! Turunkan aku! Turunkan!" seru Gea memukul dada pria itu. Namun, Dylan bergeming. Wajahnya yang hampir tanpa ekspresi membuat Gea semakin kesal. Gadis itu memberontak dalam pelukan Dylan, membuat pria itu menunduk.
"Diam! Kamu bisa terjatuh!" balasnya dengan alis yang mengerut.
Gea mendengus kesal. "Biar saja jatuh! Turunkan aku! Aku punya kaki!"