Alara masuk ke dalam rumah setelah Adrian pergi, ia mendengus kesal karna pria itu selalu saja membuatnya jadi seperti orang tidak waras. Jantung berdetak kencang, wajah panas, dan seluruh tubuh terasa melemas karna berdekatan dengan dia.
Apalagi Adrian memiliki banyak alasan yang membuat Alara tidak bisa membantah, lalu berakhir pada hukuman yang sebenarnya Alara sendiri juga suka. Hanya saja Adrian setiap kali menciumnya pasti tidak akan puas, pria itu seakan menjadikan bibir Alara sebagai permen yang terus di inginkan.
Alara melangkah melewati ruang tengah dimana keluarganya sedang berkumpul dan mengobrol santai. Ia pun langsung membuka suaranya, membuat kelima orang yang ada di sana langsung menoleh padanya.
"Assalamualaikum, Lara pulang!" ucap Alara lalu mencium tangan papah dan mamahnya.
"Waalaikum sallam," jawab Santi, Adijaya, Alex, Clara, dan Alca bersamaan.
"Kok malam sekali pulangnya?" tanya Clara pada putrinya.