"ekhem!"
Seketika Alara mendorong Adrian untuk menjauh darinya, dan ciuman mereka pun terhenti di sana. Adrian berdecak kesal, lalu ia membersihkan sisa saliva di sekitar bibir Alara sedangkan Alara sedang menenangkan diri sambil mengatur nafas yang memburu.
Keduanya kebablasan sampai Eland datang dan memergoki aksi kedua orang itu di dapur, lalu ia pun berdehem untuk menyadarkan keduanya pada situasi.
"Enak ya kak? Pantas saja melotot pas gw goda kak Lara, ternyata pawangnya toh. Bilang dong kalau jadian!" tukas Eland dengan tatapan malas.
"Gak! Siapa yang jadian?" protes Alara langsung.
"Loh, emangnya kalian gak jadian? Lah itu tadi ngapain?" tanya Eland dengan tatapan heran.
"Gak tau! Tanya sama kakak lo aja nih, gw mau ke kamar Riana. Bye!" jawab Alara seadanya, lalu ia melangkah meninggalkan area dapur.
Kini hanya tersisa Adrian dan Eland saja di dapur rumah mereka, Adrian pun menghela nafas panjang dan berbalik akan pergi namun Eland menghalangi jalannya.