Rio merasa kesal karna kesenangannya di ganggu oleh ayahnya, namun ia tidak bisa menolak perintah itu apalagi mengabaikan. Akhirnya, Rio bangkit dan memunguti pakaiannya yang tadi ia lempar. Melihat hal itu Dara pun menghela nafas panjang, lalu ia ikut memakai pakaiannya hingga lengkap.
Dara melangkah menuju kamar mandi dan mencuci wajahnya, menghapus jejak darah yang ada di dahi dan sudut bibirnya. Setelah wajahnya lebih bersih Dara kembali menemui Rio, lalu Rio menatap Dara dengan tatapan tajamnya.
"Jangan harap bisa lepas dariku setelah ini Dara, kau hanya milikku!" tekan Rio sambil menarik pinggang Dara hingga tubuh mereka berhimpitan.
"Ya, ya, ya, gak perlu di ulangi berkali-kali juga gw tau. Udah sana pergi! Nanti papah lo itu telpon lagi," balas Dara mengusir Rio dengan senyum miringnya.