"Mas Arzan."
Arzan membuang wajahnya dan pergi meninggalkan Lavanya begitu saja. Arzan bukan hanya tidak mau bicara dengan Lavanya sekarang ini, tetapi dia juga tidak mau melihat Lavanya lagi.
"Mas Arzan kayanya benar-benar marah sama gua. Tapi emang gua salah si. Gua udah buat kesalahan yang sangat besar," ucap Lavanya di dalam hatinya.
Tidak lama kemudian justru datang Dhira dan kedua temannya. Untuk apa lagi kalau bukan untuk menganggu Lavanya lagi.
"Masih punya muka juga lu buat nonggol di hadapan Arzan. Dasar ya lu, cewek ga tau malu. Mending lu tuh tau diri aja. Udah ga selevel sama Arzan, lu juga udah jahat sama dia. Terus lu masih berharap sama Arzan? Apa lu ga kasihan sama Arzan?"
"Au lu. Udah deh ga usah sok baik lagi."
"Dasar wanita bermuka dua."
"Udah, yuk. Lebih baik kita pergi aja dari sini. Daripada nanti kita ketularan jahat seperti dia."
"Ihhh, iya, ayo-ayo."