Pranggg.....
"Astaga. Ya ampun," ucap Lavanya.
Suara piring terjatuh dengan snagat keras dan kencang. Suaranya berasal dari arah dapur. Ayah dan Ibunya Lavanya yang mendengar suara itu langsung datang menghampirinya.
"Astaga Lavanya. Kenapa bisa sampai jatuh seperti ini piringnya?" tanya Ibunya.
"Maaf Bu, aku tadi ga fokus."
"Ya ampun kenapa bisa ga fokus. Yaudah kamu minggir aja. Jangan sampai kena pecahan belingnya. Biar Ibu aja yang bersihin."
"Iya. Nanti biar Ayah bantu. Kamu istirahat aja di kamar sambil jaga Elea."
"Iya Bu, Yah. Makasih."
Lavanya pun segera masuk ke dalam kamarnya. Di dalam kamarnya dia masih merasa gemetaran tubuhnya. Lavanya duduk di pinggir kasurnya sambil memikirkan apa yang sedang dia rasakan saat ini.
"Kenapa perasaan gua jadi ga enak kaya gini ya? Kenapa juga tiba-tiba gua jadi kepikiran sama Mas Arzan? Atau terjadi sesuatu ga sama dia?" pikir Lavanya di dalam hatinya.