"Kenapa ya kok aku ga yakin sama jawaban Inez tadi. Kaya ada yang lagi di tutup-tutupin sama dia. Tapi apa ya? Kenapa dia ga mau terbuka aja sama aku," pikir Lavanya di dalam hatinya.
Namun Lavanya juga tidak bisa memaksa kak Esha begitu saja. Akhirnya Lavanya memutuskan untuk kembali ke kamarnya dan membiarkan kak Esha sendiri di dalam kamarnya untuk menenangkan dirinya. Lavanya kembali ke dalam kamarnya untuk melanjutkan kesibukkannya. Yaitu menulis.
*******
Tetapi kenyataannya tidak seperti apa yang di bayangkan. Bukannya menulis, Lavanya justru malah memikirkan Mamahnya yang sudah mulai bekerja di tempat Ayahnya dulu. Hingga akhirnya Lavanya tidak bisa menulis dengan tenang kali ini.
"Ya ampun. Ternyata kerja di rumah kaya gini ga enak juga ya. Kalo lagi banyak pikiran, masalah, jadi ga bisa konsen kaya gini," ucap Lavanya di dalam hatinya.