"Yaudah kalo gitu Arzan pamit pulang dulu ya Tante, Om, kak. Kebetulan tadi Raka juga di telepon kalo ada sesuatu juga di rumah."
"Iya Arzan. Kita berterima kasih banget ya sama kamu. Titip salam juga buat orangtua Arzan."
"Iya Tante. Nanti saya sampaikan. Kalo gitu saya pamit dulu ya. Lu ga balik Lang, Rio?"
"Iya bentar lagi gua juga balik. Lu duluan aja."
"Oke deh. Pamit ya semuanya. Assalamualaikum."
"Waalaikumsallam."
Kini Arzan telah pergi meninggalkan rumah sakit. Itu juga karena Arzan telah menerima telepon dari Mamahnya. Jika tidak, mungkin Raka masih tetap ada di rumah sakit untuk menemani Lavanya.
Ternyata hidup Lavanya itu emang sangat menyedihkan ya. Tega-teganya kakak iparnya sendiri berbuat seperti itu. Gua jadi ga tega deh sama dia kalo gua itu jadiin dia bahan supaya gua bisa dekat sama Arzan. Aduh, kenapa gua jadi kepikiran sama Lavanya terus ya. Dan kenapa gua jadi peduli juga sama dia," ucap Dhira di dalam hati.
