"Arzan. Kamu udah pulang? Emangnya di kantor udah ga ada kerjaan lagi?" tanya Neneknya.
"Aku lagi ga enak badan, Nek. Untuk saat ini semua kerjaan di kantor di handle sama Dhira."
"Oh gitu. Yaudah kalo kamu ga enak badan, sekarang kamu istirahat aja sana. Supaya besok kamu juga bisa kembali kerja lagi."
"Iya Nek."
Arzan pun hendak langsung pergi ke dalam kamarnya. Tetapi tiba-tiba saja datang seseorang di rumahnya. Dari suaranya sangat tidak asing di telinga Arzan.
"Selamat siang semuanya," ucap orang itu. Arzan pun langsung menengok ke arahnya.
"Lavanya?" ucap Arzan di dalam hatinya.
"Eh, Lavanya, Catline, Esha," ucap Neneknya Arzan.
"Kalian bertiga ngapain sih ke sini lagi? Masih ada muka kalian datang ke sini?" tanya Danisa.
"Maaf sebelumnya Pak Arzan, Bu Danisa dan Nenek. Kita ke sini karena ada yang mau kita bicarakan. Ini sangat penting Nek. Karena ini tentang masalah kebenaran," jawab Esha.
"Mau bahas apa lagi sih? Palingan juga ga penting."