"Lavanya," sapa kak Esha.
"Selamat pagi Pak Esha."
Lavanya bersikap sangat dingin dan kaku dengan kakaknya sendiri. Bahkan Lavanya mengulurkan tangannya kepada Esha seperti layaknya bawahan kepada atasannya. Dan Esha pun menjabat tangannya.
Tidak lama kemudian Ibu tiri Esha datang di hadapan Lavanya dan teamnya. Bukan hanya Ibu tirinya saja, tetapi ada adik tirinya juga di sana. Membuat Lavanya merasa sedih lagi ketika melihat Ibu tirinya Esha itu.
"Esha. Siapa mereka ini?" tanya Papahnya.
"Ini salah satu team yang masuk ke final, Pah."
"Bahkan kak Esha ga anggap kalo aku ini ade kandungnya dia," ucap Lavanya di dalam hatinya.
"Yaudah kalo gitu saya dan yang lainnya permisi dulu Pak. Marih."
Akhirnya Lavanya dan teamnya pergi meninggalkan Febian, adik tirinya dan juga Ibu tirinya. Karena Lavanya tidak mau berlama-lama dengan mereka semua.
"Papah mau bicara sama kamu. Ikut Papah sekarang."
"Iya Pah."