Gua merasa semakin ada yang aneh dari Lavanya. Kalian ngerasa ga di kalo Lavanya sejak ketemu sama Arzan tadi jadi aneh?" tanya Ghibran kepada ketiga temannya.
"Iya si. Dia kelihatannya lebih jadi pendiam dari biasanya."
"Arzan udah apain Lavanya ya sampai dia jadi kaya gitu?"
"Udahlah Ban. Lu ga usah mikirin yang engga-engga gitu tentang Arzan. Dia itu kan mentor kita. Palingan juga Arzan lagi kasih pilihan aja sama Lavanya tentang kerjaan. Makanya Lavanya harus pikirkan matang-matang demi kebaikan kita semua."
"Iya. Betul tuh. Sekarang mending kita makan aja dulu yu sebelum lembur."
"Let's go. Ayo Ban."
"Iya nanti gua nyusul."
Ketiga temannya sudah pergi keluar ruangan untuk mencari makan pada sore hari ini. Sedangkan Ghibran masih tetap berdiam diri di ruang kerjanya. Sepertinya dia masih memikirkan tentang Lavanya dan Arzan.