"Lavanya. Ke sini cepat," teriak Arzan.
"Maaf Mas, saya di panggil Boss saya. Permisi."
Lavanya langsung pergi meninggalkan orang itu dan datang ke hadapan Arzan.
"Iya Pak, ada apa?"
"Kamu kerja di dapur aja. Jangan layanin tamu di sini."
"Kenapa Pak? Tugas saya kan menjadi pelayan di sini."
"Saya bilang di dapur ya di dapur. Lagian kamu juga masih ada hutang sama saya untuk buat kue yang enak kan? Kamu kerjakan sekarang juga."
"Oh iya. Baik Pak kalo gitu saya buat sekarang. Permisi."
Akhirnya Lavanya pergi ke dalam dapur juga. Entah kenapa perasaan Arzan menjadi lega setelah Lavanya tidak berada di tengah-tengah laki-laki penggoda itu.
*******
Di dalam dapur.
Lavanya mencoba untuk membuat kue yang enak untuk Arzan. Sesuai dengan yang sudah dia janjikan kepada Arzan jika dirinya akan membuatkan kue yang enak untuknya.
"Aku harus bisa buat kue yang enak. Dan aku yakin kalo buatan aku kaki ini pasti enak," ucap Sabrina di dalam hatinya.