"Kak Lavanya," panggil Catline.
"Iya, de. Kenapa?"
"Kakak yakin mau bawain makanan itu ke kantor untuk kak Arzan?"
"Loh, kok kamu nanyanya seperti itu si de? Kenapa emangnya?"
"Apa kakak ga takut kalo nanti di sana kakak di marahin sama kak Arzan, di permalukan di depan umum? Apa kak Lavanya siap mendapatkan sikap seperti itu dari kak Arzan?"
Pertanyaan Catline barusan mempu membuat Lavanya terdiam dan memikirkan semua perkataannya.
"Kamu ga boleh bicara seperti itu de. Biar bagaimana pun, kak Esha itu adalah suami kakak. Dan kakak juga yakin kok kalo kak Arzan ga akan memperlakukan kakak seperti itu di kantor."
"Oke mungkin kak Arzan ga akan melakukan itu ke kakak. Tapi kalau kak Dhira gimana? Dia itu kan benci banget sama kakak karena dia merasa kakak udah ngerebut kak Hans dari dia. Aku cuma ga mau kakak kenapa-kenapa."