Mendengar pernyataan dari Lavanya barusan membuat Arzan merasa tidak enak hati.hati. Arzan juga sudah yakin jika sebenarnya Lavanya sudah mengetahui jawaban atas pertanyaannya sendiri. Tetapi dia hanya ingin memastikannya saja dengan Arzan.
"Aku yakin kamu udah tau jawabannya. Dan kalau kamu udah tau jawabannya, aku harap kamu jangan merasa marah atau apapun itu dengan kakak kamu sendiri."
Lavanya terdiam. Lama kelamaan air matanya keluar dari kedua matanya.
"Kamu kenapa? Kenapa kamu malah nangis?" tanya Arzan.
"Aku sedih lihat kamu diperlakukan seperti itu sama kakak aku sendiri."
"Aku ga apa-apa. Udah kamu jangan terlalu dipikirin ya."
Arzan memeluk Lavanya dengan sangat erat. Pelukannyta terasa sangat hangat dan membuatnya merasa nyaman.
"Udah ya kamu jangan nangis lagi. Sekarang kita fokus sama kerjaan kita aja. Ini masih jam kerja kan. Aku ga enak kalau di jam kerja malah keluar seperti ini."