Chereads / Taklukkan dunia lain dengan Skill Tamer Terhebat!! / Chapter 9 - Part 3 : Kebebasan dan Jati Diri

Chapter 9 - Part 3 : Kebebasan dan Jati Diri

Setelah membersihkan sebagian rumah yang kotor, kami memutuskan untuk segera beristirahat. Sebenarnya rumah ini cukup terawat, hanya saja bangunan ini memang sudah cukup tua. Petugas di sini cukup cekatan dan rapi.

Kebanyakan orang memang akan memilih bangunan baru dari pada bangunan tua seperti ini. Justru itu lah yang membuatku memilih rumah ini. Ketika jarang orang yang menginginkannya pasti akan di berikan harga lebih murah.

Benar saja, satu unit rumah dengan model terbaru disewakan dengan harga 5.000 sampai 7.000 Gill per bulan. Info ini aku dapat dari nona Mira, setelah kami mengobrol di kantor sebelumnya.

Aku memperoleh harga lebih murah untuk rumah tua ini.

"Bagaimana kalau untuk makan malam hari ini, kita masak daging Kelinci Bertanduk !?"

"Boleh saja, saya akan memasaknya". Sahut Claire.

Meskipun Kelinci Bertanduk termasuk monster dari keluarga Kelinci. Namun itu berbeda jauh dengan setengah binatang atau Beastman. Monster Kelinci Bertanduk termasuk ke dalam Ras Kelinci, spesies Kelinci Bertanduk. Jadi bukan masuk ke dalam kategori Ras Beastman.

Selama Claire memasak aku putuskan untuk mandi terlebih dahulu, tentunya untuk menghindari masalah seperti sebelumnya.

Setelah itu kami segera menyantap makan malam yang telah disiapkan oleh Claire.

...

Malam pun tiba.

Ketika Claire sudah tertidur, aku putuskan untuk keluar sejenak. Aku ingin menikmati malam di kota ini sebentar saja. Sekaligus mencari toko pakaian atau busana, aku ingin membeli pakaian baru.

Di ujung jalan ada toko pakaian yang masih buka. Ketika aku sampai disana, penjaga toko terlihat akan menutup toko tersebut. Namun, aku segera meminta izin dan akhirnya aku diperbolehkan untuk masuk.

Di dalam terpajang banyak sekali pakaian, mulai dari busana bangsawan, pakaian mewah, serta baju biasa.

Saat memilih beberapa pakaian, mata ku menyorot ke sepasang baju di pojokan rak baju. Baju biasa tidak terlalu mewah, juga tidak terlalu biasa.

"Aku ingin beli baju yang disana saja ..."

Aku menunjuk ke arah baju tersebut.

"Wah ... Maaf tuan, itu hanya model baju untuk rakyat biasa !!"

"Tidak masalah ... Aku ingin membelinya !!"

"Sebagai petualang, saya ada sedikit saran untuk sesama petualang seperti anda. Baju itu tidak memiliki statistik apa pun ... Hanya sebuah contoh baju, baju biasa !!". Penjaga toko menjelaskan dengan panjang lebar.

"... Jika ingin menambah statistik saya ada beberapa rekomendasi baju. Tentunya terjangkau untuk kantong".

Bukan soal harga atau pun statistik khusus, aku hanya ingin terlihat tidak mencolok lagi.

"Tidak perlu tuan !! Saya beli baju itu saja".

"Huff- ... Baiklah, pembeli adalah raja !!". Dia segera mengambil baju tersebut. Bukan baju yang spesial, itu hanya baju keseharian rakyat biasa di kota ini.

Setelah itu langsung aku ganti baju ku. Tidak lupa membayarnya dengan harga 500 Gill. "Terima kasih atas baju nya".

"Sama-sama dan terima kasih kembali ... Jangan lupa mampir lagi, kami tunggu kedatangan anda tuan !!". Jawab pria penjaga toko dengan sopan.

Aku meninggalkan toko dan bergegas pulang karena hari semakin larut. Aku tidak ingin membuat Claire khawatir.

...

"Eh- ... Ada apa disana ?"

Dari kejauhan aku melihat ke arah persimpangan jalan. Disana terlihat seseorang yang sedang dalam perundungan. Mereka seperti seorang petualang, total ada 4 pria dewasa berbadan cukup berisi dan kekar. Pria muda yang hanya bisa terduduk diam di tanah terlihat tidak bisa melawan mereka.

"Ciih- ... Di dunia mana pun orang-orang yang mirip sampah ternyata selalu ada !!". Gumam ku.

"Ruu ... !!"

Beru muncul di atas kepala ku.

"Aku tidak bisa tinggal diam melihat pemandangan seperti ini ..."

"Ruu ... Ruu ..."

Sepertinya Beru mencoba menghentikan ku. Dia tidak henti melompat diatas kepala ku. "Baiklah ... Baiklah, aku akan diam disini !! Itu yang kamu mau, bukan ?!"

Pemandangan ini semakin mengiris hati ku.

"Sial ... Bagaimana cara menolongnya !?"

Seketika itu juga Beru merubah dirinya menjadi lendir yang menyelimuti seluruh tubuh ku. "Hoei ... Beru, apa yang kamu lakukan ??"

Proses itu tidak memakan waktu yang lama. Beru membentuk dirinya menjadi kan dirinya sebuah jubah dan pakaian berwarna hitam, untuk menyamarkan tubuh ku.

Di bagian dada ku di lindungi sebuah plate besi dari slime, dan berpakaian rapi seperti tuxedo.

"Keren !!"

Bahkan aku bisa mendengar suara ku ikut berubah. Lebih berat dan tegas, mungkin juga karena aku memakai topeng ini. Wajahku memakai topeng dari slime.

"Jadi ini yang kamu rencanakan ... Aku sudah seperti superhero di dalam film ... Hahaha !!"

"Ruu ... !!"

"Baiklah !! Dengan begini identitas asli ku tidak akan diketahui orang-orang".

...

Dari balik bayangan, aku datang diantara kerumunan itu. "Hay ... Cepat hentikan itu !!"

Sorot mata mengeluarkan warna merah pekat.

"Hah- ... Siapa itu ??"

Mereka menatap kearah ku. Melihat diri ku yang tiba-tiba muncul, mereka sedikit terkejut.

"Oh ... Orang yang ingin menjadi pahlawan rupanya ... Hahaha !!". Ucap pria dengan luka gores di matanya.

"Hey kamu ... Apakah kamu anak bangsawan ? Baju mu lumayan bagus !!". Ucap pria paling kecil di antara ke empat orang itu.

"Maaf tuan-tuan ... Lebih baik kalian segera pergi dan lepaskan dia atau ... !!". Menunjuk pria malang yang ditengah.

"Atau apa hah- ... ?!"

"Hahaha ..."

Salah satu dari mereka dengan cepat melayangkan serang menuju ke arah ku. Mungkin dia adalah seorang Assassin, namun gerakannya mudah untuk di baca.

Dengan mudahnya aku menghindari serangan kekanak-kanakan itu. Aku lanjut dengan memberinya pukulan kecil di belakang lehernya.

"Maaf- ... !!"

Itu menghentakkan nya ke tanah.

"Aarrgg ..."

"Apa yang kau lakukan ?! Dasar ...". Mereka mulai kaget dan heboh.

"Siapa kau ... Sebenarnya ??". Tanya salah satu dari mereka, terlihat mereka sekarang berkeringat dingin.

"Aku ?! Hmm- ... Siapa ya ..."

Sejujurnya aku bahkan tidak memikirkan sebuah nama sebelumnya.

"Ayo serang dia bersamaan, saudara ku ..."

"Hai- ... Iya, benar !! Kita masih menang jumlah !!"

Bahkan mereka masih mencoba menyerang ku. Dengan beramai-ramai, apakah itu boleh ? Sangat pengecut sekali. Sambil memikirkan nama panggilan aku menghindari serangan mereka. Entah apa yang terjadi dengan tubuhku, rasanya sangat ringan sekali.

Kalau dipikir lagi saat ini aku memakai armor yang berat, seharusnya. Tapi gerakan ku malah seperti diperkuat.

"Sial ... Kenapa bisa seperti ini ?!". Terlihat pria dengan pedang besar sangat kesal.

"Bahkan serangan kita tidak ada yang mengenainya !!". Lanjut pria berpenampilan seperti penyihir.

Aku tau nama panggilan yang cocok untuk ku.

"Panggil aku ... Void ... Sang Kesatria Hitam !!"

Hahaha

"Hah- ..."