"Tuan Muda Kedua Mu, kamu pintar. Kamu pasti tahu jika aku tidak bersalah. Kenapa kamu harus menyia-nyiakan satu pelurumu hanya untuk aku yang tidak bersalah ini?"
Lu Zijia mengangkat tangannya pelan-pelan. Mata besarnya yang cerah mengerjap polos sehingga membuatnya terlihat tidak berbahaya sama sekali.
Namun, siapapun dari Dunia Kultivasi tahu jika Lu Zijia adalah iblis. Dia hanya menyembunyikan dirinya yang sebenarnya dan menimbulkan kerugian bagi banyak orang.
Siapapun akan tamat jika tidak berhati-hati padanya.
Tatapan Mu Tianyan semakin dalam saat melihat respon Lu Zijia yang jauh dari harapannya. Mu Tianyan merasa tengah terjebak dalam pusaran air yang tak berdasar. Dia seperti dikelilingi oleh potensi bahaya.
Lu Zijia mulai membuat gerakan yang begitu halus. Ketika dia ingin bergerak lebih, pria itu tiba-tiba bersuara.
"Beri aku satu alasan, kenapa aku tidak perlu membuang peluruku untukmu."
Suara pria itu sangat dingin, tapi juga terdengar merdu dan menawan secara bersamaan.
Suara tersebut membuat hati Lu Zijia berdebar kencang. Suaranya terdengar sangat menyenangkan di telinganya!
Pria itu tidak hanya memiliki wajah yang tampan, tapi juga suara yang menawan. Hal tersebut membuat orang-orang merasa begitu mendambakannya!
Di dalam hati, Lu Zijia merasa begitu bersemangat. Namun, dia masih memasang ekspresi polos di wajahnya, "Alasan? Sudah kubilang, aku tidak bersalah."
Bibir tipis Mu Tianyan terkatup rapat. Sedangkan, matanya menatap tajam Lu Zijia layaknya elang. Hal tersebut jelas bahwa dia tidak puas dengan jawaban Lu Zijia.
Pria itu mengisi pistolnya dengan begitu tenang dan elegan sehingga membuat Lu Zijia kehilangan kata-kata.
'Tuan Muda Kedua Mu ini benar-benar sulit dihadapi. Ayo, cepat temukan sebuah alasan yang bisa memuaskannya. Menyebalkan sekali.'
Lu Zijia merutuk dalam hati. Namun, kepalanya masih berpikir keras untuk segera menemukan alasan yang bisa memuaskan Mu Tianyan.
Akhirnya, dia langsung bisa menemukan alasan yang menguntungkan saat melirik kaki pria itu.
"Aku bisa menyembuhkan kakimu."
Berdasarkan ingatan pemilik asli tubuh ini, kaki Mu Tianyan lumpuh akibat kecelakaan mobil. Dia divonis oleh seorang dokter yang terkenal bahwa dia tidak akan bisa berdiri lagi selama sisa hidupnya.
Para dokter di dunia ini mungkin tidak dapat menyembuhkan Mu Tianyan. Akan tetapi sebagai seorang alkemis yang jenius di Dunia Kultivasi, Lu Zijia yakin bahwa dia dapat membuat pria tampan ini kembali berdiri.
Tatapan Mu Tianyan semakin sengit. Nada bicaranya terdengar sangat berbahaya dan menakutkan.
"Terlalu percaya diri. Entah apakah keluarga Lu bisa membantumu."
Dari kata-katanya, Mu Tianyan jelas tahu identitas Lu Zijia. Sepertinya pria itu juga tahu seperti apa pikiran keluarga Lu.
Bola mata Lu Zijia melebar. Dia merasa Mu Tianyan semakin berbahaya.
Meskipun Lu Zijia belum berhasil menguraikan semua ingatan yang ada di kepalanya, tapi dia tahu alasan kenapa dia bisa berada di ruangan yang sama dengan Mu Tianyan sekarang. Hal tersebut karena campur tangan keluarga Lu dan keluarga Mo.
Namun, melihat Mu Tianyan yang berlagak seakan dia mengendalikan segalanya, hal ini membuatnya curiga, 'sepertinya pria itu sudah lama mengetahuinya?'
Lu Zijia mengerjapkan mata. Dia tidak bisa menebak apa yang sebenarnya ingin dilakukan oleh Mu Tianyan.
Lu Zijia menggerakkan bibir ingin mengatakan sesuatu. Namun, tiba-tiba sebuah gelombang panas lain muncul dalam dirinya. Hal tersebut membuatnya merasa tidak nyaman dan hampir mengeluarkan serangan.
Lu Zijia menggertakkan giginya seraya menahan rasa panas yang bergejolak di dalam tubuhnya.
'Si*l. Sebenarnya apa yang dimasukkan kedua pria tadi ke pemilik asli tubuh ini. Kenapa terasa semakin kuat dari waktu ke waktu!'
Mu Tianyan mengamati setiap gerak-geriknya. Ada sedikit kebingungan yang melintas di mata pria itu.
Sesaat kemudian, Mu Tianyan perlahan meletakkan pistol yang dia pegang.
"Kemari."
Perintah Mu Tianyan yang tidak bisa ditolak oleh Lu Zijia.
Lu Zijia berusaha keras menahan rasa aneh yang dia rasakan di tubuhnya. Dia mencoba melakukan yang terbaik untuk membuat dirinya terlihat baik-baik saja.