Pria itu berjalan dengan langkah besar dan penuh kesiapan dengan tangan yang sudah siap memegang senjata di balik jasnya. Matanya begitu tajam bak elang yang sedang mengamati mangsanya.
Pelatihannya selama ia menjadi anggota Arl Chapo terlihat dari setiap sikap dan gerak-geriknya saat ini.
Begitu mendekati tempat yang ditujunya, orang tadi sudah tak ada. Sayang sekali, ia menghela napas.
Orang yang ia curigai karena sejak tadi memperhatikan gerak-gerik mereka, sepertinya sudah pergi menjauh dari tempat ini. Tapi sepertinya belum cukuo jauh jika mengitung perkiraan waktu antara tadi ia melihatnya dan orang itu sembunyi dan menghilang.
Tak ingin membuang waktu, pria bertubuh tinggi dan tegap itu mengeluarkan sebuah benda pipih dari saku jasnya, ponsel.
Dengan gerakan cepat ia segera menghubungi seseorang melalui ponsel tersebut. Dengan sikap yang tiba-tiba serius, sudah di pastikan bukan orang sembarangan yang dihubunginya.