Richardo benar-benar lupa bahwa kini ia sedang bertugas bersama Pascoe dan Danzel. Satu Pascoe saja sudah membuatnya pusing, sekarang ditambah Danzel. Astaga, ini bencana.
Bahkan Richardo mendapat kabar bahwa Camilio langsung menemui dokter setelah keluar dari white room terkurung dua hari bersama mereka.
"Aku baru tahu Al, ternyata kau tidak lupa caranya berciiuman," goda Danzel, " tapi payah, mau ku ajari?" tawar Danzel.
Richardo semakin menatap tajam Danzel.
"Danzel, selamat, kau tak akan terganggu dengan igauan Richardo yang memanggil-manggil Grace lagi," timpal Pascoe.
Richardo mengeratkan genggaman tangannya. Ia benar-benar sudah kesal. Sedangkan Grace ia masih menyembunyikan kepalanya karena malu, apalagi ucapan-ucapan yang terlontar dari mulut Pascoe dan Danzel membuatnya ingin menghilang saja saat ini.
"Kembalilah ke kamar sekarang," bisik Richardo pada Grace.