Dua hari sudah Arlina terbaring dan belum sadarkan diri. Seakan enggan untuk membuka mata karena terbuai dengan indahnya alam mimpinya. Lebih indah dari dunia nyata. Dunia yang penuh dengan tragedi, drama ahh..., Arlina lelah. Ini sangat nyaman, tidak ada beban atau apapun.
Tapi…
Semua kenyamanan ini sangat hampa, ada sesuatu yang terasa kurang di hatinya.
Kosong…
Ya kekosongan yang ia rasakan, ia rindu dengan sentuhan hangat, ia rindu dengan pelukan hangat, dari seseorang.
David..., ya David, suaminya, tanpanya terasa kosong dan hampa.
Mengapa? Padahal Arlina masih merasa takut terhadap suami jika di dekatnya, tapi saat tak ada mengapa ia merasa kosong?.
Menjelang malam di luar angin berhembus sedikit kencang, mungkin karena sudah memasuki musim gugur.