Arlina di bangunkan oleh suara ketukan di pintu kamar yang terdengar sangat nyaring di telinganya. Arlina yang sedikit tersentak segera mendudukan tubuhnya serta menutupi tubuh polosnya dengan selimut. Saat ia memandang tempat tidur di sebelahnya rupanya David sudah tidak ada.
Tidak berapa lama pintu kamar terbuka dan masuklah seorang pelayan wanita paruh baya.
"Nyonya, makan malam anda sudah siap." Seru dengan hormat dan ramah.
"Ah.., iya" Seru Arlina terbata, ia malu karena tubuhnya yang hanya tertutup oleh selimut. Sudah pasti pelayannya ini mengetahui apa yang sudah terjadi, terlihat dari senyum simpulnya ketika memandang Arlina dengan rambut yang sedikit acak-acakan.
Penyiksaan Arlina yang di mulai di kamar mandi berakhir di atas tempat tidur, sudah pasti keadaannya cukup parah. Untung saja sebelum pergi David menyelimuti tubuh polos Arlina, dan meminta Adriana, kepala pelayan untuk melayani Arlina secara langsung, dan hanya pelayan wanita yang harus melayaninya.