Takahashi Shinsuke POV
____________________
Aku mengumpat. Jadi apa yang kulihat tidak salah. Tanpa melepas sepatu yang kupakai, aku segera masuk ke kamar, mendekati tubuh yang sudah tak bernyawa itu. Berjongkok dan memeriksa denyut nadinya.
"Tewas. Dilihat dari kekakuan tubuhnya, dia mati jam 10 pagi tadi," ucapan dingin dari belakang itu membuat aku terkejut. Aku bisa merasakan Rae-ah berada beberapa centimeter di di belakangku, aku tersenyum sinis, analisanya hebat juga.
"Tepat," ucapku kemudian kulayangkan pandanganku ke depan kemudian aku mendengar suara langkah kaki halus. Dan aku segera menyadarinya, aku berbalik dengan cemas, "Cepat cari –"
Terlambat. Seseorang dengan penutup kepala mengacungkan tongkat baseballnya kepada Rae-ah yang tak menyadari bahaya dibelakangnya.
BAHAYA!
Dengan gerak refleks, aku segera menarik tangannya, membuat tubuhnya tertarik bagaikan magnet ke tubuhku, kemudian kubalikkan tubuhku sehingga kini akulah yang membelakangi si pelaku dan...
DUAG!
(Takahashi Shinsuke End of POV)
"AGH!" Shinsuke berteriak kemudian kepalanya terkulai ke arah badan Rae-ah, gadis itu terlalu terkejut dan syok sehingga membiarkan orang yang memukul Shinsuke keluar dari kamar, membiarkannya dan Shinsuke terjatuh.
"Shinsuke-kun," Rae-ah memanggil Shinsuke yang tidak menjawab, hanya bisa mengerang. Air mata mulai mengenang dari kedua mata wanita cantik itu.
Wanita itu berusaha menyingkirkan tubuhnya dari atasnya, dan segera bangun dengan muka pucat dan air mata yang mulai mengalir. Wajah pemuda itu masih meringis pelan.
Bantuan! Ya bantuan! Rae-ah langsung meminta bantuan ke kamar kekasihnya
Rae-ah segera berdiri, kemudian berlari keluar dari kamar, mengenyahkan segala pikirannya tentang hal buruk yang akan terjadi pada rekannya asal jepang ini.
Tanpa kdisadari bahwa pelaku yang membunuh wanita berambut putih dan memukul kepala Shinsuke mengintai kepergiannya dengan senyum penuh kelicikan kemudian berjalan memasuki kamar tempat Shinsuke berada dan tersenyum mengerikan sembari menatap tubuh Shinsuke yang tak berdaya...
Dan mereka juga tidak menyadarinya bahwa hal yang ditemui ini hanyalah pembuka dari kasus-kasus yang akan datang kepada mereka,
Yang akan membawa mereka keluar dari labirin pembunuhan berantaian.
Lee Tae-gyeon, Moo Tae-gu dan Rae-ah beserta beberapa orang yang dimintai Moo Tae-gu ikut dengannya berlari menuju tempat yang ditunjukkan oleh Rae-ah. Mereka menaiki tangga kemudian berbelok ke arah kamar tadi dan mereka mendapati seseorang tergeletak tepat sebelah kamar itu. Rae-ah, Tae-gyeon, Tae-gu, beserta lima orang yang tadi ditemuinya di ruang santai segera berlari mendekati Shinsuke yang terbaring di pangkuan Seong-chan yang menundukkan kepalanya menatap Shinsuke dengan tatapan cemas.
Berbeda dengan Lee Tae-gyeon dan kelima orang yang lain yang ikut dengan Rae-ah, yang mempercepat langkah mereka, Rae-ah justru melambatkan langkahnya, menatap hal janggal yang terjadi di sini. sayup-sayup wanita itu dapat mendengar suara Tae-gyeon yang memanggil pemuda yang tengah memangku kepala Shinsuke.
"Seong-chan!"