Chapter 12 - Nama Pena

Komunitas dari platform yang Cynthia ini masih awam di dengar oleh orang-orang, atau mungkin memang agak baru. Editornya Olivia yang berkenalan dengannya ini memiliki nama pena Kawarimi. Di dalam suatu komunitas online, rupanya penulis bernama Aivilo itu banyak dibahas dan sering menjadi sumber referensi penulis lain, jadi tidak heran terkadang banyak gaya bahasa yang sama.

Ada beberapa penulis yang terinspirasi dengan sosoknya bahkan sampai beberapa tokohnya penggambarannya persis, dan ada yang hanya suka pada penyampaian dialognya.

'Jadi, kemiripan itu bukan pertama kalinya ...?' Penulis yang baru menginjak dunia literasi ini masih baru mengenal beberapa hal yang masih asing dalam kehidupannya sebelumnya.

Kawarimi juga menjelaskan, selama ide penulis tak terbatas dan karyanya orginal itu tidak masalah. Bahkan di komunitas itu juga ada sebuah akun bernama Aivilo Club Fans. Mereka pernah mengira kalau Olivia adalah seorang penulis cowok meskipun novelnya masih mengandung unsur-unsur romansa.

Tapi, ada juga beberapa orang yang tidak menyukai keberadaan Aivilo dengan membuat kekonyolan supaya namanya menjadi buruk. Orang-orang yang tidak menyukainya selalu mencari-cari kesalahannya sehingga Aivilo yang dulunya juga ada di sana memutuskan untuk menjadi ghost writer daripada menjadi penulis dengan nama pena maupun asli.

Cynthia tidak menyangka, menjadi penulis ternyata seberat itu dan harus siap mental menghadapi orang-orang aneh yang berusaha menghancurkan kesuksesan kita, bahkan menjatuhkan martabat kita sebagai seorang penulis.

'Kalau seperti ini apa yang harus aku lakukan?' rasanya dia ingin berhenti melangkah.

Tapi, mengingat Olivia yang penyakitan dan dia masih menulis karena menyukainya, dia terlihat seperti tidak memedulikannya. Olivia yang dia kenal adalah gadis yang baik dan tidak mungkin gadis sebaik itu menjadi jahat, selama ini dia yang sering dijahati.

Olivia juga memiliki deja vu, apa mungkin karena itu ...?

'Dia adalah gadis yang kuat.'

Cynthia masih mengingat perbedaan besar di dalam dirinya dan Olivia, lalu ketika dia membuat keputusan yang kali ini mungkin terdengar agak nekat, 'Aku bukan dia, aku memang tidak sekuat dia, aku tidak seperti dia. Tapi, aku bisa menjadi seperti dia jika aku berusaha.'

'Jika aku terus menerus memikirkan hal buruk, maka tidak akan ada hal baik yang tercipta di masa depan.'

'Hidup itu seperti roda gigi yang terus berputar, tidak akan selamanya kita ada di bawah dan tidak akan selamanya kita ada di atas. Terkadang kita lupa melihat ke bawah saat berada di atas dan terkadang kita selalu mengharapkankan sesuatu yang di atas kita saat kita di bawah.'

'Kita adalah makhluk yang murka.'

'Andai seseorang itu tahu bagaimana perputaran roda takdir itu, maka mereka akan takut menjadi orang yang berada di bawah.'

'Apakah seorang yang levelnya di bawah itu pantas dihujat dan dicari maki? Tidakkah mereka berpikir bahwa ini adalah hal yang keliru?'

'Melalui suatu karya yang nantinya akan aku tulis, aku akan memberi mereka pelajaran! Aku akan memberikan mereka kesadaran, seperti apa rasanya berada di setiap perputaran dunia itu.'

'Dan seperti apa saat kita berada di tengah-tengahnya.'

'Aku akan terus memutar roda gigi itu hingga napasku habis dan aku berhenti memutarnya.'

'Kemudian, kita akan berada pada perputaran dunia yang baru dengan pertanggung jawaban semua hal yang telah kita lakukan di dunia sebelumnya ....'

'Jika mereka yang selama ini mengharapkan eksistensi yang tinggi belum paham artinya dunia ini "Berputar," maka suatu saat nanti ... aku yakin mereka akan jatuh ke dalam lubang kesengsaraan yang paling dalam.'

'Karena mereka yang seperti itu ... belum pernah mengecap rasa pahit dari sebuah perjuangan dalam memutar roda kehiupan.'

Dia membusungkan dadanya dan melalui hari-hari terberat yang dia alami, dia mulai memutuskan nama penanya, 'Aku bukan Cynthia lagi, aku benci menjadi Cynthia dengan hidupku yang tidak ada gunanya, aku adalah salah satu individu dari perputaran dunia itu.'

"Mawaru" mungkin, nama ini cocok untuk nama penaku.

*Mawaru dalam bahasa Jepang artinya berputar.

Nama penanya juga dipengaruhi dari masa hidupnya yang selama ini sering menonton anime di salah satu stasiun televisi, di mana anime yang dia sukai hidupnya selalu berawal dari bawah atau tidak mampu terlebih dahulu kemudian menjadi seorang yang besar. Awalnya karakter-karakter yang diremehkan hingga menjadi besar itu sangat menginspirasinya, dia juga menjadikan anime sebagai panutannya, walaupun orang lain berpikir menonton anime itu aneh, tapi dirinya merasa menemukan keajaiban setelah menontonnya.

'Keajaiban itu ada! Jika kita mendapatkannya, maka kita akan beruntung!'

'Menurutku bukan seperti itu, bukan berarti keajaiban akan datang dalam suatu keberuntungan tapi, kita akan menjadi orang yang beruntung apabila berusaha menemukan keajaiban tersebut.'

'Dengan nama pena yang kubuat ini, aku akan berusaha menemukan keajaiban tersebut agar bisa mengubah dunia ini.'

****

Saat itu di suatu kafe, Cynthia yang bersungguh-sungguh mencoba untuk memberitahu Kawarimi kalau dia memakai nama "Mawaru" sebagai nama penanya, dia akan berusaha menyelam lebih dalam di dunia kepenulisan. Dia membuang akun bernama Cynthia, dia juga sadar pasti sebagian besar penulis ada yang tidak suka dengan namanya karena mereka pernah melakukan hal tercela dan dicela.

Kemudian Kawarimi menyarankan Mawaru untuk segera mempublikasikan karyanya diplatform tersebut melalui sebuah kontes.

"Eh, Kontes?"

Sebuah kontes yang diselenggarakan setahun sekali, itu adalah waktu yang pas!

Kontes tersebut diikuti oleh banyak penulis pemula yang berpotensi, dan konon tahun ini, sang penyelenggara kontes akan bekerja sama dengan penerbit besar yang terkenal di negara ini.

Mendengar hal itu dari Kawarimi, dia menjadi semakin tertarik untuk mengikutinya. Kawarimi juga menjelaskan kalau ada tahap seleksi karya yang meliputi kurasi naskah, kesesuaian pada tema, kerapian tulisan, dan bebas alur penyimpangan. Ada juga tahap seleksi kontrak di mana karya yang benar-benar bagus setelah di seleksi itu akan mendapatkan kontrak karya yang di mana itu artinya akan dinobatkan sebagai penulis berpenghasilan selama karyanya dikontrak hingga tamat.

"E-eh, tunggu dulu! Itu berpenghasilan maksudnya?" tanya Cynthia yang tidak paham dengan hal tersebut.

"Selama kau masih menulis dengan rutin dan karyamu dipinang oleh platform tersebut maka karyamu akan layak diterbitkan juga menjadi buku. Lalu, kau akan mendapatkan uang selama menulis di sana." Jelas Kawarimi.

"E-eh! Kalau begitu Olivia–"

"Ya, mungkin dia sudah menghasilnya ratusan juta sejak dia menulis, aku yang hanya editornya ini cukup bangga dengannya. Dia adalah salah satu penulis terbaik di bawah naunganku." Ucapnya sambil memasang senyum lembut, "Ah~ sayangnya dia meninggal terlalu muda ...."

"Ka-kalau begitu, bisakah Kawarimi–"

"Tidak bisa!" belum sempat Cynthia bilang padanya, Kawarimi sudah memotong perkataannya.

Cynthia langsung mendesah sambil memasang tatapan malas.

"Jika kau berhasil sampai ditahap seleksi dan terkontrak, kau akan menemukan editormu sendiri," ucap Kawarimi dengan optimis, kemudian dia yang sedari tadi berbincang-bincang dengan Cynthia sambil meminum Ice Coffe latte ini segera beranjak dari tempat duduknya, "Mawaru."

________

To be Continued