Esoknya Risu kembali berangkat kesekolah. Kali ini yang mengantarkannya adalah sang ayah. Ayahnya pagi ini berencana ingin pergi ke Balai Kuraitaji, karena ada sesuatu yang ingin dia beli. Sebelum pergi, ia bersalaman dengan sang ibu. Setelahnya ia langsung naik sebagai penumpang. Dalam perjalanan menuju sekolah, ia teringat akan ucapan ayahnya semalam bahwa ia tidak boleh jatuh cinta pada Iqra. Ia merasa, ayahnya terlalu was-was dalam menjaga putri semata wayangnya. Terlebih lagi sang ayah mengatakan bahwa Iqra bukanlah manusia sungguhan. Namun anehnya, dia mengizinkan seseorang selain Iqra untuk jatuh cinta padanya.
"Kamu jangan jatuh cinta sama cowok itu. Papa mohon" kata papanya menasehati.
Risu tak bisa berkata apa-apa ketika ayahnya bicara demikian.
"Kamu tidak bisa bertemu dia dalam waktu yang lama. Jika kamu mencintainya, kamu akan menyesal karena kehilangan yang amat dalam. Kamu boleh jatuh cinta sama siapapun, asal jangan dia"
"Kenapa Risu tidak boleh jatuh cinta sama dia pa?"
"Kamu akan tau alasannya nanti. Ketika kamu menyatakan perasaan kamu, kamu akan membuat dia tambah gak tenang. Dia itu aslinya bukan berasal dari dunia kita"
"Pa, jangan bicara ngawur pa. Kalau dia memang beda kita, kenapa kita semua bisa melihatnya?"
"Jawabannya, kamu akan tau ketika dia pingsan"
Ujar papanya. Sampai disekolah, sang ayah masuk kearea pekarangan sekolah anaknya. Murid-murid lain yang menyaksikan terkesima siapa yang mengantarkannya. Dari ujung sana, ada yang melihat Risu dengan rasa ingin taunya. Siapalagi kalau bukan Yanda yang sekarang cinta berat kepada Risu. Dia diboncengi pria tampan. Yanda yang melihatnya merasa cemburu. Dia melihatnya tidak sendirian. Melainkan bersama kawan seganknya. Ia merasa kalau pria itu adalah pacar barunya Risu. Pria itu membuka helmnya. Dan, wajahnya mirip dengan oppa-oppa Korea. Bisa dikatakan, bagi Yanda pria itu mirip Lee Min Hoo. Para cewek yang baru datang dibuat meleyot melihat visual pria yang datang kesekolahnya.
"Ya Allah ganteng banget" ujar mereka. Melihat ini Risu tidak tau harus berbuat apa pada ayahnya. Ayahnya sekarang menjadi pusat perhatian bagi para wanita. Sementara disudut parkiran ....
"Yan.. kamu kalah gercep sama orang itu" Kata Alif. Yanda makin panas melihat kejadian ini. Ia seolah dibuat mati penasaran dengan pria yang bersama Risu itu. Saat tiba disana, dia menggenggam tangannya, kemudian menciumi tangannya dengan penuh bakti. Tambah panaslah hati Yanda sebagai seorang lelaki.
"Jadi ternyata kamu sudah punya cowok baru" Tanya Yanda dengan wajah masamnya. Dia membawa pasukannya seolah-olah mengintrogasi gadis itu. Membuat pria itu tertawa melihat Yanda. Sehingga membuat Pria tersebut geleng-geleng kepala. Risu malu dengan Yanda yang tiba-tiba menganggap pria yang datang bersamanya adalah pacarnya. Padahal itu gak mungkin. Pria itu lalu menikmati marahnya Yanda.
"Kamu kenapa sih?" Risu heran melihat Yanda yang tiba-tiba cemburu tak jelas. Pacar bukan, tapi kelakuan udah kaya pasangan yang protektive.
"Ternyata kamu nolak aku karena cowok ini. Aku tau kalau kamu suka sama dia. Dia juga ganteng kok walau sudah om-om" Kata Yanda yang menunjuk pria itu dan mengatakan bahwa ini lebih ganteng darinya Dia mengigit bibirnya sendiri sambil menatap ayahnya. Sementara sang ayah seperti senang mendengar celotehan teman sebayanya yang cemburu.
"Aku tau Ris, kamu lebih suka cowok yang mukanya kaya oppa Korea. Kamu suka sama dia kan?" Kata Yanda dengan wajah cemburunya. Saat Risu dan ayahnya dikerumuni pasukan Yanda, tiba-tiba ia melihat Monra baru saja tiba di sekolah.
"Om! Ris!" kata Monra menyapa. Pada saat Monra menyapa mereka, Yanda tambah bingung kenapa gadis lainnya bisa mengenal pria ini. Dia tidak menyangka pria yang dia lihat ternyata bisa kenal dengan teman sekolahnya Risu. Pria itu sementara menahan tawanya karena ia tidak tau dia siapanya Risu sebenarnya. Dia hanya menikmati kecemburan remaja laki-laki tersebut sebagai bahan lawakan dipagi hari. Sementara Risu heran melihat Yanda yang semakin tak jelas.
"Hebat ya, pacar kamu bisa tau gadis lain. Kalau aku jadi kamu aku bakal putusin" Ujar Yanda. Risu tambah menganga heran lagi dengan apa yang diucapkan oleh Yanda.
"Kamu kenapa sih Ris demen banget sama om-om suka sama kamu?" Ujar Alif membela kawannya.
"Ia padahal dia suka sama kamu lo" Ujar Rifki juga ikut membela. Beberapa saat kemudian Monra menghadapi Risu dan ayahnya yang dihampiri kawan sekelasnya.
"Memang benar ya, gara-gara membaca novel online cewek sekarang type cowoknya aneh-aneh. Bapak gulalah, Bad boylah, cowok nerd tapi cool. Nah kamu demennya bapak gula" Kata Yanda. Risu ingin marah tapi ditahan oleh ayahnya supaya tidak emosi.
"Om! Ris! Ni orang kenapa?" tanya Monra.
"Nyo cemburu jo om" ujar ayahnya Risu ingin menahan tawa.
"hah? Apa?" ujar Monra ingin tertawa.
"Kamu suka sama Risu" Tanya pria tersebut kepada seseorang yang menyukai dirinya, tapi sudah berburuk sangka kepadanya.
"Yalah! saya suka. Saya sangat suka sama dia"
"Tapi kamu bertindak seolah-olah pacar aku" Kata Yanda.
"Aku suka sama kamu Risu. Aku gak peduli kamu belum membuka hati. Toh, aku tidak akan memaksa. Tapi aku suka sama kamu" Kata Yanda makin tidak jelas.
"Cowok cakep kaya Cha Eun Woo kek gini, gak mau kamu terima kan rugi" kata Alif mempromosikan bebet-bobot kawannya. Pria tersebut tambah menikmati drama ini. Beberapa saat kemudian datanglah anak gadis lain memakan bakwan yang dibungkus oleh plastik bening. Siapa lagi kalau bukan Andini yang melihat adiknya.
"Yanda kamu kenapa kesini?" tanya kakaknya.
"Ini kak entah kenapa aku baru ngerti kalau Risu gak suka sama aku karena dia deman sama surga daddy" kata Yanda. Andini yang mendengarnya malu. Udah salah sangka, ngomong typo pula.
"Sugar daddy Yan" kata Rifki ikut malu.
"Oh, adiak ko cemburu jo om gitu ( Adik ini cemburu sama om gitu?)" ujar pria itu bertanya dengan ekspresi ketawa. Bagaimana tidak, pagi-pagi dia sudah bertemu orang seperti ini.
"Ya dong, tentu saya cemburu sama anda. Anda dekat sama calon makmum rumahtangga saya dimasa depan"
"Yanda!! jangan bikin malu!" kata kakaknya mulai segan ngeliat kelakukan adiknya. Karena dia tau pria bersama Risu itu siapa. Monra yang ada disana senyum-senyum melihat kejadian ini.
"Kamu tu gak jelas ya Yan!?" kata Risu mulai jengkel.
"Aku jelas kok suka sama kamu"
"Yo bana situ suko samo anak om? Masa mode tu basobok calon mertua? ndak baiak ko do. (Yang benar kamu suka sama anak om? Masa kaya gini ketemubsama calob mertua? Nggak baik ini)"
"Calon mertua?" Yanda kaget sekaligus malu.
Mendengar itu Yanda dan kawan-kawan seganknya kaget. Jadi pria tampan ini adalah ayahnya Risu?
"Abak ee (ayahnya)" kata Alif. Monra, Risu Andini berserta pak Arthur tertawa. Yanda kelabakan dan mendadak menyalim ayah kandung dari gadis yang ia cintai. Disusul dengan kawannya Alif dan Rifki.
"Maaf ya om" kata Yanda malu.
"Aku juga om" kata Alif lalu dilanjutkan oleh Rifki. Setelah itu Yanda menunduk malu.
"Ini ayah aku Yanda. Yang kamu bilang bapak gula. Gantengkan ayah aku" kata Risu dengan nada melawak.
"Begok, gak mungkin Risu pacaran sama bapaknya" kata Andini.
"Entah aneh" kata Monra.
"Maafin adik saya om. Kalau cemburu kadang dia agak oneng"Kata Andini segan.
"Maaf ya om" kata Yanda tidak tahan dengan rasa malunya.
"Tidak apa-apa. Santai saja. Kamu suka sama anak om?"
"Iiia om"
"Siapa nama kamu?" tanya Om Arthur
"Yanda om" Yanda gugup dan malu mengucapkan namanya karena dia merasa tidak sopan dengan ayahnya Risu.
"Saya Alif om, dan ini Rifki" ucap nya cemas dan malu.
"Anak om ganteng, tapi gaca wkwkwkwkwkwkwk ( Tapi lawak)" kata Pak Arthu mengacak-acak kepala mereka bertiga.
"Udah dulu ya, om pergi dulu"
"Hati-hati ya om"
Kemudian ayahnya Risu pergi.
Yanda pagi ini seakan telah melakukan dosa seumur hidupnya. Dia meminta maaf dengan Risu, tapi Risu jalan terus seakan tidak peduli. Namun dibelakang Yanda, dia tertawa.
"hmhmhhmhmhmhm"
"Ris.. maaf Ris."
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++