Semua orang terpaku.
"Ya Tuhan! Dokter itu masih sangat muda tapi sudah menjadi profesor? Selain tampan, dia juga sangat kuat! Wanita hamil itu beratnya sekitar 75 kg. Dia terlihat sangat keren saat menggendong wanita itu.
Wanita hamil yang ada di sebelah Mi Xiaomi tadi mulai menggila lagi.
"Aku juga bisa menggendongmu sambil berlari!" kata suaminya penuh kecemburuan.
"Tapi apa kamu setampan dia?" Wanita hamil itu menatap suaminya malas.
"..."
Ji Nanfeng langsung menggendong Mi Xiaomi ke klinik Dokter Chen.
"Apa yang terjadi pada Xiaomi?" tanya Dokter Chen cemas.
"Dia lupa membawa obat pereda nyerinya. Apakah Anda masih punya stoknya?"
Ji Nanfeng menurunkan Mi Xiaomi di ranjang rumah sakit dan menggenggam tangan Mi Xiaomi dengan satu tangannya.
Untuk melampiaskan rasa sakitnya, Mi Xiaomi pun menggenggam erat tangan Ji Nanfeng.
Kuku Mi Xiaomi menekan telapak tangan Ji Nanfeng…
Sakit sekali!
Namun, Ji Nanfeng menahannya. Dia tidak melepaskan genggaman Mi Xiaomi!
"Obatnya baru akan dikirim besok."
Dokter Chen bertanya cemas pada Mi Xiaomi, "Xiaomi, apa obatmu di rumah? Apa kamu bisa minta orang rumahmu mengantarnya ke sini?"
"Tidak!"
Mi Xiaomi menggelengkan kepalanya dengan suara menahan. Kepalanya terasa dicabik-cabik hingga dia tidak bisa menahan air matanya.
Ji Nanfeng memeluknya. Hatinya ikut sakit, "cengkram aku jika kamu merasa kesakitan."
Karena Mi Xiaomi sedang hamil, jadi dia tidak boleh minum sembarang obat. Tidak ada yang bisa Ji Nanfeng lakukan sekarang. Selain menyaksikannya berjuang dengan hati yang sakit.
Dia tahu, rasa sakit ini akan reda dalam waktu 30 menit.
Begitu Mi Xiaomi berada di pelukannya, dia terkejut ternyata yang ada di hadapannya adalah Ji Nanfeng. Sehingga dia pun mulai melepaskan cengkraman kukunya.
Setelah itu, Ji Nanfeng baru menyadari jika ada banyak bekas goresan kuku di telapak tangannya.
"Maaf."
Mi Xiaomi dengan cepat meminta maaf dan mendorongnya menjauh.
"Tidak apa-apa. Apa kamu sudah merasa lebih baik?"
Ji Nanfeng melepaskan pelukannya dan beralih mengusap kepala Mi Xiaomi. Tatapannya begitu lembut. Lesung pipinya muncul saat dia menyunggingkan senyum yang hangat.
Hati Mi Xiaomi ikut menjadi hangat. Sedangkan, sakit kepalanya yang menghantam juga berangsur reda.
Ji Nanfeng yang melihat dahi Mi Xiaomi dipenuhi keringat dingin pun mengeluarkan sapu tangan birunya dan dengan lembut menyeka keringat wanita itu.
Wangi sapu tangan itu sangat segar. Wangi tersebut mirip dengan wangi Ji Nanfeng.
Mi Xiaomi terdiam. Dia menatap Ji Nanfeng dengan tatapan kosong. Ini seperti mimpi.
Tatapan keduanya bertabrakan. Ji Nanfeng semakin melengkungkan bibirnya membentuk senyum hangat. Pria itu seperti cahaya matahari di musim dingin sehingga membuat Mi Xiaomi merasa hangat.
"Mi Xiaomi, jangan lupa lagi membawa obat."
Ji Nanfeng menyeka seluruh keringatnya. Dia elipat sapu tangan birunya dan memasukkannya kembali ke dalam saku jas putih yang dia pakai. Tangan besarnya mengusap kepala Mi Xiaomi lagi.
Wajah Mi Xiaomi merona malu!
Ternyata Ji Nanfeng mengenalinya!
Dia sakit dan jelek sekarang. Dia pasti terlihat seperti wanita gila saat kesakitan barusan.
Dan pria itu melihat semua penampilan buruknya.
Karena malu, rasanya dia ingin sekali bersembunyi di dalam lubang tanah.
"Mi Xiaomi, setelah kamu melahirkan, aku akan mencari cara terbaik untuk mengoperasimu. Kamu harus bertahan. Jangan terlalu cepat mati, aku belum memaafkanmu."
Ji Nanfeng mengucapkan kata-kata yang menyakitkan itu dengan nada yang paling lembut.
"Hmm." Mi Xiaomi mengangguk, "Oke!"
"Gadis baik!" Ji Nanfeng mengulurkan tangan dan mengusap kepalanya lagi. Pria itu berbicara sebentar dengan Dokter Chen. Kemudian, dia beranjak pergi menemui kepala rumah sakit.
Mi Xiaomi masih duduk untuk waktu yang lama. Dokter Chen sedang bicara di sebelahnya. Akan tetapi dia tidak mendengarkan, hingga bayi-bayinya tiba-tiba menendang keras.