"Ayo, Andini. Kamu pasti bisa," ujar Daud terus memberikan semangat. Tangannya menjadi pegangan erat oleh Andini yang tidak menyadari kalau pria di sampingnya itu adalah Daud. Saking sakitnya melahirkan, Andini tidak terlalu memperhatikan siapa saja orang yang ada di ruangan itu, termasuk Daud yang baru saja masuk.
"Sakit," rintih Andini disertai hembusan nafas yang keluar memburu. Sesuai dengan intruksi dari dokter yang membantu bersalin.
"Kamu pasti bisa Andini, ini demi buah hati kita."
Setelah perjuangan yang menguras tenaga, akhirnya tangis seorang bayi pecah. Andini yang sudah tidak bertenaga pun hanya bisa tersenyum haru mendengar suara sang buah hati. Tidak terasa air mata di pelupuk matanya jatuh.
Dia langsung menoleh ke arah Daud. Baru dia dibuat terkejut dengan kehadiran pria Batak berkulit eksotis itu.
"Kamu Daud?"