"Apa yang Pak Adam lakukan di kamar saya?" seru Dinda di ambang pintu. Tatapannya nanar melihat Adam yang sedang melirik ponselnya yang menyala. Cepat-cepat dia masuk dan menyembunyikan ponsel itu di dalam laci. Meski itu adalah hal yang percuma.
"Kamu suka dengan saya?" tanya Adam yang membuat wajah Dinda semerah tomat. Belum sempat Dinda protes karena Adam yang masuk kamarnya tanpa izin, dia sudah di cecar dengan pertanyaan yang terasa menusuk sampai lubuk hati.
"Benar kamu suka sama saya? Enggak apa-apa jujur saja," desak Adam.
"Enggak," sahut Dinda refleks setengah membentak. Tumben gadis yang lemah lembut itu berbicara dengan nada tinggi. Apa mungkin karena Adam yang sembarangan masuk kamarnya.
Adam diam. Memang tidak seharusnya dia masuk di kamar orang lain dengan sembarangan. Meskipun notabene dia adalah majikan di rumah ini, tapi sudah seharusnya dia menjaga privasi dari para pekerjanya.
