"Siapa yang melakukan semua ini!" rahang Adam mengetat. Meski dia mempunyai banyak musuh, tetapi dia tidak pernah mengalami terror seperti ini. Dia bersumpah akan mencari tahu dan membuat pelakunya menyesal.
Dia membalikan badan dan melihat ke arah Tari yang mendekatinya dengan takut. Terlihat sekali mimik mukanya yang masih syok. Karena semua itu.
"Mas, aku takut," rintih Tari. Adam langsung menarik istrinya ke pelukannya. Memberikan rasa aman.
"Ya sudah malam ini kita tidur di kamar lain ya." Adam membalut tubuhnya dengan handuk, baru kemudian menuntun istrinya keluar kamar.
Begitu sudah mengantarkan Tari ke kamar yang dimaksud, Adam langsung memeriksa Daniel yang masih terlelap. Memang kamar kedap suara sehingga suara ledakan tersebut tidak terdengar. Dia langsung menelfon pos sekuriti, meminta mereka untuk mengetatkan keamanan.