"Maya," gumam Adam. Tidak salah lagi kalau itu adalah Maya. Tapi, kenapa dia ada di sini? Kenapa dia bisa diantara gang naga. Apakah mereka mempunyai suatu hubungan. Atau memang tidak adahal yang bisa membuat semuanya menjadi berjalan dengan sangat sempurna. Apakah ini yang dinamakan dengan suatu karma yang sangat mumpuni sekali. Berkaitan dengan cara yang tidak biasa dilakukan. Tapi, mau bagaimana lagi?
"JALANG! Jangan banyak bicara. Layani kami semua!" Mata Adam membelalak setelah terdengar suara itu lalu diikuti oleh tawa sekian banyak orang. Sepuluh? Dua puluh? Atau mungkin lebih dari tiga puluh. Gila!
"Ampun Pak! Jangan siksa saya seperti ini. Huhuhu." Terdengar suara Maya yang menyayat hati.
"Apa kamu bilang? Menyiksa? bukannya kamu memang menginginkannya hah!" Suara bass yang mengancam membuat Maya semakin tertekan. Suara isakannya sungguh menyayat hati.
Adam gamang.