Mereka baru saja keluar dari pintu utama bandara saat Joko, Bik Marningsih, Mirna dan PraAdam datang menjemput. Terlihat PraAdam yang berlarian menuju mereka. Adam yang mengetahui anak semata wayangnya berlarian menghampirinya langsung jongkok dan merentangkan tangannya. Memeluk anaknya dengan sangat erat.
"Papa, PraAdam kangen," ucapnya. Terlihat Bu Marningsih beserta Pak Joko yang sedang menggendong Mirna berjalan mendekati mereka. Sekilas, mereka sudah seperti keluarga kecil yang bahagia, meski tidak ada ikatan.
"Kalau sama Mama, enggak kangen?" tanya Tari. PraAdam melepaskan pelukannya dari Adam dan beralih ke Tari. Meskipun, tidak banyak kata yang terlontar dari anak itu seperti biasanya, mengingat dia adalah anak yang aktif dan banyak bicara. Namun, dari pelukannya sudah mewakili seluruh isi hatinya, bahwa PraAdam begitu merindukan mereka.