Berjalan berdua di bawah teriknya matahari, meski memakai baju dengan lengan panjang, namun rasa panasnya masih terasa merangsang ke dalam kulit, ku lihat dirinya yang begitu biasa saja berjalan di bawah terik matahari.
"Apa kamu tidak merasa kepanasan?" Tanya ku penasaran.
"Tentu saja tidak, badanku terasa panas bila ada seseorang yang menjadi takdirku" Belbatom menatap ke depan dan terus berjalan di sampingku.
Memang terasa nyaman saat berjalan dengannya, namun aku tidak merasakan rasa kehangatan seperti bersama Ander, di mana bersamanya aku merasa tenang, nyaman, sekaligus ada kehangatan, seperti aku merasakan pulang ke rumah yang diimpikan.
"Apa kamu juga manusia serigala?" Aku mencoba memastikan dari kata-katanya yang menyebutkan terasa panas ketika berada di orang terdekatnya.
"Bagaimana kamu bisa tahu?" Dia terkejut sambil menatapku.
"Manusia serigala akan merasakan panas di tubuhnya bila di dekat pasangannya, apa itu benar?" Aku memastikan kepada dirinya.
"Ternyata kamu cerdas juga" Dia yang memegang tangan ku kemudian mengajak ku kedepan menuju ke sebuah kedai makan.
Baru pertama kalinya diriku berada di sebuah kedai makan, bersama dengan seorang pria, sudah berapa umur ku dan baru kali ini makan siang bersama seorang pria, fikiranku jadi tak karuan, membuatku bertanya-tanya hari ini sebuah derita dan juga rasa bahagia datang silih berganti, aku jadi tidak menentu dalam berfikir jernih.
Sepanjang jalan bersama dirinya memang dia sangat di hormati orang-orang yang ada di sekitar, serta dilihat oleh banyak kaum wanita, namun aku tidak begitu melihat keistimewaan pada dirinya, apa aku sudah lebih dulu jatuh cinta kepada Anderion, fikirku tak menentu.
Kami pun masuk ke sebuah kedai, dirinya membuka pintu untukku, tangannya mempersilahkan masuk, dengan tangan satunya mendorong pinggulku, sampailah kami di sebuah meja kosong, dia pun dengan penuh kesopanan menarik sebuah kursi dan mempersilahkan diriku untuk duduk, sebuah perlakuan yang membuatku terkesima, namun tetap saja aku tak merasakan apapun kepadanya, meskipun dia berbuat sebaik itu kepadaku.
Bagiku ini hanya seperti sebuah pertemanan biasa saja tidak ada hal yang istimewa, mungkin dia juga menganggapku begitu, yah lagi pula ini hanya pertemuan pertama kami, dan dia langsung menghiburku, meskipun banyak wanita yang tertarik kepadanya dan jatuh cinta pada pandangan pertama, karena ketampanannya dan juga perilaku yang sopan kepada wanita, namun tidak demikian dengan apa yang ku rasakan.
"Silahkan duduk" Katanya yang melihatku masih berdiri.
"Oh terima kasih" Jawabku singkat.
"Di sini ada berbagai macam makanan yang enak, kamu mau pesan apa?" Dia bertanya kepadaku sambil memberikan sebuah kertas yang berisi menu-menu makanan dan juga minuman.
"Apapun yang menurutmu enak untuk di santap" Kataku kepadanya.
"Hmm.. Baiklah kalau begitu aku yang memesannya" Ucapnya tersenyum, kemudian dia pun memanggil seorang pelayan dan segera memesan makanan yang menurutnya spesial di tempat ini.
Kami pun memakan makanan dan juga meminum beberapa minuman yang sudah di pesan, benar-benar sebuah kondisi yang cukup menyenangkan untuk melupakan sedikit rasa sedih dan kesal yang baru aku rasakan.
Saat aku masuk ke kedai ini, baru saja memesan makanan, semua orang sudah mulai meninggalkan kedai dan pergi, lama-lama hal ini menjadi sebuah hal yang biasa saja bagiku, malah aku menjadi cukup senang ketika ada orang yang bertahan bisa menahan bau amis yang keluar dari badanku.
"Kenapa terdiam, apa makanan di sini kurang enak rasanya?" Dia menatapku dan melihat diriku saat mengunyah makanan, membuatku sedikit tersipu malu.
"Enak kok, makanan dan minuman di sini cukup enak, apa kamu sering ke sini?" Tanya ku kepadanya yang mana dia sudah tahu dengan makanan dan juga minuman yang enak.
"Terkadang setelah aku berkunjung dari raja Xamzul aku pergi ke sini untuk mencicipi beberapa makanan, hingga akhirnya aku bisa tahu makanan apa yang paling enak di sini" Ucap Belbatom menjelaskan kepadaku sambil menyantap makanannya dengan lahap.
"Oh ya!? Berarti kamu sudah paham ya makanan apa yang paling enak di sini" Lanjutku menambahkan pembicaraan.
"Tentu saja, seperti contohnya makanan yang kita makan saat ini merupakan yang paling favorit dan digemari banyak orang" Tegasnya kepadaku menunjukkan apa yang kami makan saat ini merupakan yang paling enak dan sangat di gemari oleh orang-orang yang suka datang berkunjung.
Kami pun selesai makan di siang hari menjelang sore ini, aku menghabiskan makananku, karena sejak pagi aku memang belum makan, terlebih lagi makanan di sini cukup enak dan juga rasa minuman yang benar-benar bersatu padu dengan makanan yang di hidang kan, membuat makanan dan juga minuman menjadi spesial saat di hidangkan, pantas saja bila orang-orang sangat menyukai salah satu kedai di kota ini.
Di luar pintu kakiku tidak sengaja tersantuk pintu, aku kehilangan keseimbanganku, dengan cepat Belbatom menangkapku, dengan posisi badanku yang setengah terjatuh, dia memegangku dengan erat, perlahan dirinya mengangkatku dan aku pun berdiri, matanya tajam menatap ke arahku, tangannya mulai mengelus pipiku, perlahan dirinya mendorong kepalanya ke arah wajahku.
Semakin dekat, semakin dekat lagi, perlahan, pelan-pelan mukanya sudah terasa begitu dekat, dan… sebuah hembusan angin kencang menerpa wajah kami, seseorang tiba-tiba berada di sampingku.
"Ander!!!" Kataku kaget ketika melihatnya, aku pun melepaskan peganganku kepada Belbatom.
"Oh ternyata dirimu Ander, sudah lama kita tidak bertemu ya" Belbatom yang mengarahkan pandangannya kepada Ander dan menyapanya.
"Apa yang kamu incar darinya?" Kata Ander kepada Belbatom, Sebuah percakapan yang sedikit di rahasiakan, namun masih terdengar sedikit olehku.
Mereka pun berbincang-bincang sedikit menjauh dariku, ke sebuah tempat di sampingku di mana jaraknya cukup jauh, setelah beberapa lama mereka berbincang satu sama lain, terdengar sebuah teriakan dari Ander.
"Aku pasti akan melindunginya!!!" Ander berteriak, tangannya memukul sebuah tembok dan menghancurkannya, Belbatom dan dirinya seperti memiliki masalah pribadi yang aku tidak ketahui.
Aku pun menghampirinya dan menenangkannya mencoba untuk mencari tahu akar masalah di antara mereka berdua dan apa yang sedang mereka ributkan, memang mereka dari dua pack berbeda dan mereka sama-sama seorang Alpha.
Namun dirinya tidak melihatku dan pergi begitu saja, Ander pergi setelah bertemu dengan Belbatom, bahkan tidak berbicara kepadaku sedikitpun, aku berfikir apakah dia kecewa kepadaku yang berjalan dengan Belbatom tanpa pengetahuannya, namun aku dan dia hanya berteman saja, dan aku bebas untuk berjalan dengan siapapun fikirku.
"Tenang saja, ini bukan tentangmu, ini hanya pertengkaran lama antara aku dan Ander sesama Alpha" Ucap Belbatom yang mencoba untuk menenangkan diriku.
"Iya baguslah kalau begitu" Ucapku menjawab apa yang dia katakan, meskipun aku tidak mempercayai sepenuhnya, namun untuk saat ini sudah terlalu banyak beban fikiran yang ada, sehingga aku benar-benar lelah dengan keadaan saat ini.