Chapter 3 - Part 2

Aku terbangun dipagi hari dibangunkan oleh seorang pelayan. Kami tidak bisa makan bersama seperti biasa karena Ibu baru saja melahirkan, pelayan membawa sarapan dan membantuku bersiap. Aku penasaran bagaimana Ibu biasa sempat membantuku bersiap sepagi ini? Sedangkan Dia sudah bersiap duluan?

Setelah itu Aku pergi menjenguk Ibu, kebetulan Ayah juga berada disana. Ayah tengah menggendong adikku. Wajah mereka tampak begitu bahagia, sesaat itu membuatku berpikir Aku tak seharusnya berada disini. Zain bilang bahwa dia anak sulung di kehidupan sebelumnya.

"Eideth, kemarilah. Lihat, Ini adikmu. Sekarang Kamu seorang kakak." {Lucia}. Panggilan ibu menghilangkan lamunanku. Ibu benar. Aku sekarang seorang Kakak, Aku dikehidupan dulu seorang anak tunggal penasaran rasanya punya adik. Ayah berlutut agar Aku bisa melihat wajah bayi adikku.

"Eideth, Ini adikmu. Namanya Zain." {Agareth}.

"ADIKKU? HALO ADIK ZAIN" {Eideth}. Aku sengaja bersuara agak keras dengan nada senang, setiap kali mendengar kata "adik" Aku yakin Zain kesal.

"Eideth, jangan bersuara terlalu keras. Zain ingin tidur." {Lucia}.

"baik bu. Selamat tidur adik Zain." aku mengatakan adik dengan berbisik di telinganya. Aku sangat puas menjahili Zain hari ini. Aku sudah bersabar menunggu dua tahun agar bisa memanggilnya adik.

Sekarang Aku punya hal lain dibenakku. Aku tengah mempelajari skill ku, setelah berbagai eksperimen. Ada beberapa fitur yang baru yang terbuka.

[Karma Reading

Menganalisa karma yang dimiliki target]

Ada beberapa hal baru yang kupelajari. Karma seseorang juga adalah kesempatan berhasilnya Skillku. Jika target dari skillku memiliki banyak karma baik, semakin sulit kesialan terjadi padanya. Namun Aku punya titel aneh pada Skillku.

[The One Who Loved By Luck & Misfortune

Keberuntungan akan selalu menyertai Anda. Kesialan akan menyerang yang mengganggu Anda.]

Akibatnya jika Aku menggunakan Skillku, walau orang dengan karma baik tinggi sekalipun kesialan akan terjadi. Kesempatan berhasil skillku menjadi 99,9%. Hampir bisa dikatakan keberuntungan mutlak. Untung saja kesialan yang terjadi tidak berbahaya, maid yang menjadi target percobaanku hanya terpeleset dan Aku langsung menolongnya.

Aku tak bisa bermain-main dengan kesialan. Kesialan yang berbahaya bisa membunuh seseorang tanpa sengaja. Membayangkannya saja Aku tidak berani.

Jadi Akupun memahami peraturan dasar dari [Luck & Misfortune].

1. Skill ini hanya akan diaktifkan saat kuhendaki.

2. Semua Skill kecuali [Karma Trigger] menggunakan energi. Ada batas digunakan secara beruntun karena melelahkan.

3. Stare, Touch, dan Snap tidak akan berefek kepadaku (sudah kucoba dengan cermin).

4. Keberuntungan dan kesialan akan semakin kuat dengan karma.

5. Kejadiannya kadang tidak bisa ditebak.

6. Jika lingkungan sesuai keinginanku, saat skill diaktifkan kejadian yang ku inginkan dapat terjadi. Hampir seperti sihir. Harus pandai melihat lingkungan.

Sedangkan Skill [Jack Of All Trades] aku bisa meminta Skill apa saja yang kuinginkan namun itu terbatas pada 3 Skill setiap hari. Dan Aku langsung menguasai Skill tersebut namun ada batas waktu penggunaan skillnya. Seperti Skill [Soul Comprehension] dapat bertahan selama 1 hari. Dan juga [Breeze] kemarin hanya 5 menit. Terkadang batas waktu tersebut berubah secara acak.

Aku masih belum membuka fitur tersembunyi skill ini. Mungkin masih ada perrsyaratan yang belum terpenuhi.

Tak terasa hari sudah siang. Aku kembali untuk makan siang, kali ini Ayah dan Ibu ikut makan siang bersama. Aku makan dengan lahap karena bereksperimen menggunakan banyak energiku, apalagi Aku masihlah bocah yang hampir berumur 3 tahun.

"Eideth. Makan saja perlahan-lahan. Tidak akan ada yang merebut makananmu." {Ibu}.

"Benar. Kamu juga harus memperhatikan tata krama mu." {Ayah}.

Sekarang Agareth dan Lucia akan diganti dengan Ayah dan Ibu.|

"Baik Ayah. Oh Iya. Ayah, apa boleh Aku belajar berpedang" {Eideth}. Ayah dan Ibu sedikit tertegun. Aku tahu kenapa mereka begitu, mereka tidak ingin Aku kecewa karena Aku seorang limited. Orang yang levelnya dibatasi. Aku melihat ayah berpikir keras untuk menjawab, sama halnya Ibu.

"Baiklah. Tapi Ayah ingin dengar kenapa Kamu mau belajar berpedang." {Ayah}.

'Aku dan Lucia tahu kalau Eideth berkembang sangat cepat dibanding anak seumurannya. Sudah bisa berjalan saat dua setengah tahun, hampir bisa berbicara secara fasih. Dan rasa penasaran yang tinggi. Ia bahkan minta diajari baca dan tulis. Dia seperti seorang jenius namun sayang takdir menghalanginya. Aku penasaran apa yang akan dia jawab. Aku yakin Lucia juga berpikir demikian.' {Ayah}.

"Aku tidak suka melawan monster. Mereka menyeramkan. Aku tak suka melawan orang. Nanti mereka terluka. Tapi, Aku seorang Kakak sekarang. Aku ingin melindungi Adik juga Ayah dan Ibu. Apa tidak boleh?" {Eideth}.

Aku sudah lama memikirkan jawaban untuk situasi seperti ini. Ayah tampak terkejut dengan jawabanku, sedangkan Ibu... Mata Ibu berkaca-kaca. Ia langsung memelukku.

"Eideth Sayang! Anakku yang manis. Kamu sangat perhatian. Ibu sangat menyayangimu." {Ibu}.

Reaksi Ibu seperti yang kuperkirakan. Tapi Ibu memeluk terlalu erat. Sedangkan Ayah, Ayah menangis haru dengan kedua tangan didepan mulutnya seperti gaya berfikir. Ayah mengusap air matanya dan menyuruh Ibu melepaskanku.

"Baiklah Kamu boleh mulai berlatih pedang saat umur tujuh tahun. Namun Ayah hanya akan mengajarimu dasarnya dulu." {Ayah}.

"Benarkah? Terima kasih Ayah. Terima kasih Ibu. Setelah ini, apa Aku boleh melihat Zain" {Eideth}.

"Boleh. Tapi jangan berisik ya. Zain sedang tidur." {Ibu}.

Baiklah. Kali ini Aku akan melakukannya. Satu-satunya kesempatan berbicara setara dengan Zain saat Dia masih anak-anak. Dia tak memiliki kekuatan saat ini karena tubuhnya masih bayi.

Aku ke kamar Zain setelah memastikan tak seorangpun datang kemari. Aku harus membuat persiapan jika sesuatu terjadi diluar rencanaku.

Pertama, Aku harus memastikan apa Zain sadar atau tidak. Walau Dia dalam keadaan bayi, apa Dia juga sepertiku? Pertama Aku memanggilnya dengan [Soul Comprehension].

[Soul Comprehension

Mendapat pemahaman mendalam soal jiwa, baik milik sendiri maupun orang/makhluk lain.]

"Zain. Zain. Zain! Kalau Kau bisa dengar jawab Aku." {Eideth}

Karena Zain tak kunjung menjawab Aku langsung saja menjalankan rencanaku. Aku memegang tangan Zain dan menggunakan skillku. "[Jack Of All Trades]"

[Jack Of All Trades mendengarkan permintaan Anda].

"Berikan Aku skill [Mind Reading]."

[Jack Of All Trades menanggapi permintaan Anda]

[Mind Reading diaktifkan]

Kesadaranku memudar saat masuk kedalam ingatan Zain. Banyak sekali ingatan berbentuk seperti gulungan film yang bergerak. Aku sempat melihat sedikit ingatan masa lalu Zain saat Ia menikah. Wah. Calon adik iparku lumayan cantik, selera Zain bagus juga. Namun anehnya ada terlalu banyak ingatan disini. Hingga Aku bertanya-tanya berapa...

"Hey!!! Apa yang Kamu lakukan disini?!" {Zain}

Akhirnya regressor kita datang. Lebih lama dari yang kukira untuknya menyadari diriku. Aku berbalik memasang wajah tak bersalah. Loh! Kok rasis!

Zain berwujud dewasa mengarahkan pedangnya padaku yang berwujud anak kecil. Aura membunuhnya sangat kuat terhadap penyusup sepertiku yang masuk ke dalam ingatannya. Aku melambaikan tanganku dan menyapanya.

"Hai Zain. Apa kabarmu? Kamu tampak sehat?" {Eideth} Aku hanya dapat mengucapkan basa-basi yang terlintas di kepalaku. Dia hanya menatapku dengan diam. Apa Dia tidak mengenalku? Kenapa Dia diam saja?

"Aku kesini untuk membuat kesepakatan." Yap. Aku mengatakannya.

Zain melihat keseriusan mataku dan menyarungkan kembali pedangnya. Akhirnya Aku dapat menghela nafas. Zain berbalik membuang wajahnya. Apa! Dia! Dasar sombong. Huuh. Sabar Eideth, Kamu seorang kakak. Pria sombong berwajah seram itu adikmu.

"Hey. Zain. Dengarkan Aku. Aku ingin membuat kesepakatan. Aku akan bekerja sama denganmu. Aku butuh Informasi tentang masa depan."

"Untuk apa kamu membutuhkan informasi itu? Memang apa gunanya Kalau Kamu tahu?"

Pria ini pelit sekali. Tapi Aku sudah tahu Dia akan begini.

"Kamu berikan akan segala informasi kecuali informasi pribadimu. Dan Aku akan membantumu mengerjakan sebagiannya."

"Memangnya Kamu bisa membantuku?"

"Yah. Setidaknya Aku punya kekuatan untuk membantumu."

Zain berpikir sejenak sebelum membuka mulutnya.

"Ayo bertukar Informasi. Ayo lakukan pertukaran informasi."

Seketika sebuah neraca muncul dari kegelapan. Neraca dua lengan yang mengeluarkan cahaya melayang mendekati Kami.

Zain pun menjelaskan peraturan pertukaran informasi.

1. Informasi yang diberikan harus sejujurnya, neraca tidak akan menerima kebohongan. Dengan jelas hingga yang bertanya mengerti.

2. Dapat bertanya apapun asalkan dapat dijawab. Jika tidak ingin menjawab, dapat menggunakan hak menolak yang hanya dapat dipakai 1 kali. Pertanyaan yang sama tidak bisa diulang.

3. Setelah bertukar pertanyaan. Informasi di kedua lengan harus seimbang sesuai nilai informasi yang disampaikan. Pertukaran tidak akan selesai hingga informasi yang didapat seimbang antara 2 belah pihak atau pihak lain merelakan kemiringan neraca.

Aku cukup mengerti dengan peraturannya. Dan Zain langsung menanyakan pertanyaan pertama.

"Siapa sebenarnya Kau?"

"Wow. Frontal sekali. Aku adalah orang yang bereinkarnasi ke dunia ini."

Kata-kataku membentuk cahaya membuat neraca berat sebelah. Ternyata informasi seperti itu cukup berat.

"Sekarang giliranku. Apa yang terjadi dimasa depan sehingga Kamu mengulang waktu?"

"Sepertinya Kamu sudah mengerti dengan pertukaran informasi ini. Akan ada bencana besar yang mengguncang dunia ini. Abyss gate akan terbuka."

Lengan Neraca bagian Zain menurun tajam. Informasinya begitu berharga hingga informasiku barusan tidak ada apa-apanya. Zain tampak biasa saja memberikan informasi itu dan dari wajahnya Ia akan melanjutkan hingga sedetail-detailnya.

"Sudah cukup. Aku mengerti. Giliranmu"

"Bagaimana Kamu bisa mendapatkan kesadaranmu begitu Kau lahir?"

"Aku kurang yakin. Saat ini pun Aku masih mencari tahu. Walau Aku seorang limited. Tumbuhku berkembang lebih cepat dari seharusnya. Walau Aku akan berhenti berkembang setelah levelku mencapai 50." Aku menjelaskan sedetailnya namun itu hanya mengangkat lengan neraca Zain sedikit.

Zain terkejut mendengar limit levelku hanya 50. Dari ekspresinya kurasa itu cukup rendah. Aku paham disini informasi dinilai secara netral, penting atau tidaknya informasi tergantung si penanya. Walau itu tidak mempengaruhi neraca.

"Ada lagi yang ingin kamu tanyakan?"

Aku sangat kesal melihat lengan neraca ku terlalu ringan. Disini Aku bukan ingin memenangkan pertukaran, melainkan membuat Zain percaya padaku dan membuat kesepakatan. Dialah yang tahu masa depan yang akan terjadi. Bisa saja Kami harus bekerja sama untuk menghentikan bencana di masa depan.

"Cukup dariku. Silahkan Kau bertanya."

"Apa ada dari keluarga kita yang akan mati dimasa depan?"

Aku tahu semua orang pasti akan mati namun jika keluargaku ada yang mati karena suatu hal. Aku akan mencegah itu, Aku ingin menjaga keluarga selama mungkin.

"Ayah mati demi melindungiku saat menyelesaikan salah satu Abyss gate. Aku belum bisa menyelamatkannya karena kesadaranku baru kembali ketika Aku memasuki Abyss gate. Itulah syarat untuk mendapatkan kesadaranku kembali"

Zain menangis. Aku melihat ingatan itu berjalan dibelakang Zain. Ia melewati hidup yang berat dikehidupan sebelumnya. Aku tak ingin bertanya lebih jauh, karena tanpa sadar Aku juga ikut menangis mendengarnya. Kami mengusap air mata Kami dan mengatur nafas.

"Aku akan bertanya pertanyaan terakhirku. Bagaimana Kamu bisa masuk kedalam sini?"

Bagaimana Ia baru menanyakan itu sekarang. Ternyata Dia punya sifat yang lucu juga.

"Aku memiliki Skill bernama [Jack Of All Trades]. Skill ini memungkinkanku meminta Skill apa saja agar bisa kugunakan. Aku meminta skill [Memory Reading] lalu Aku masuk kesini."

Zain tampak puas dengan jawabanku. Dan lengan neraca pun akhirnya seimbang. Aku tak yakin apa informasi yang baru kukatakan seberharga itu. Aku yakin seharusnya lengan neraca Zain turun lebih banyak saat memberikan informasi tentang Ayah.

Neraca itu pun menghilang karena pertukaran informasi telah selesai. Aku akan coba meyakinkan Zain sekali lagi.

"Zain. Ayo buat kesepakatan denganku."

Zain mengangguk setelah memikirkannya cukup lama. Kami saling mendekat dan Zain memberikanku sebuah kertas.

"Ini kertas kontrak. Kita akan membuat kontrak setara dengan ini. Aku akan memberikan informasi tentang kejadian apa saja yang akan terjadi dimasa depan. Aku akan memintamu melakukan beberapa hal. Namun jangan ganggu dungeon yang akan ku selesaikan."

[Kontrak

Kerja sama antara Eideth dan Zain

Perjanjian Zain:

Zain akan memberikan informasi tentang masa depan dengan syarat Eideth tidak mengganggu dungeon tertentu.

Perjanjian Eideth:

Eideth akan menjaga keluarga Zain sampai Ia mendapat kesadarannya kembali.

Kedua belah pihak harus menyetujui kebijakan ini hingga kontrak selesai.]

Aku menulis bagianku dalam kontrak dan mendapat teriakan keras di telingaku.

"Apa hanya segini? Ini tidak sebanding dengan apa yang Aku berikan."

"Jadi Kamu mau apa? Jangan cuma membuatku berpikir apa yang bisa kuberikan. Beri saran dong!"

"Buat Aku jadi lebih kuat ...." Zain berkata dengan suara kecil.

"Apa!?"

"Aku bilang buat Aku jadi lebih kuat sebelum Aku mendapatkan kesadaranku."

Dia ini. Dia memintaku membuatnya menjadi lebih kuat sebelum mendapat kesadarannya. Kamu akan jadi lebih kuat setelah mendapat kesadaranmu kembali. Serakah sekali.

"Baiklah, akan kutambahkan. Tapi Kamu juga harus memberiku informasi tentang semua Skill yang Kamu ketauhi dan orang-orang berpengaruh dalam hidupmu."

"Baiklah. Aku setuju. Cepatlah tanda tangan."

"Ya, ya. Aku perbaiki tulisannya dulu."

[Kontrak perjanjian

Kerja sama antara Eideth dan Zain

Perjanjian Zain:

Zain akan memberikan informasi tentang masa depan dengan syarat Eideth tidak mengganggu dungeon tertentu.

Zain akan memberikan informasi tentang Skill dan item yang diketauhinya dan orang yang berpengaruh dalam hidupnya.

Perjanjian Eideth:

Eideth akan menjaga keluarga Zain sampai Ia mendapat kesadarannya kembali.

Dan Eideth harus membuat Zain lebih kuat sebelum kesadarannya kembali

Kedua belah pihak harus menyetujui kebijakan ini dan melaksanakannya hingga kontrak selesai.]

Kontrak pun ditandatangani kedua pihak. Zain disini yang akan menepati janjinya terlebih dahulu. Zain mengambil sebagian ingatannya dan membentuk sebuah buku. Dia memberikan buku itu padaku dengan satu tangan. Saat Aku memegang buku itu, seketika Ia berubah menjadi partikel-partikel kecil dan terserap ke dalam tubuhku.

[Anda mendapatkan sebuah ingatan. Apa Anda Ingin menerimanya?

Perlu diperhatikan! Ingatan Anda akan tumpang tindih. Kemungkinan akan menerima rasa sakit. Apa ingin melanjutkan?

Ya/tidak]

Aku tidak diberitahu tentang ini? Aku melihat ke Zain dan Dia membuat ekspresi wajah, "itu kan yang kau minta." Menyebalkan sekali.

Aku mempersiapkan mentalku untuk kemungkinan yang akan terjadi. Aku menekan iya dan memejamkan mataku. Tidak terjadi apa-apa selama beberapa detik.

"Tidak terjadi apa-apa...." Ingatan Zain masuk ke dalam kepalaku seperti ditusuk ribuan jarum. Kepalaku terasa hampir pecah, Aku hampir di titik akan kehilangan kesadaran.

[Persyaratan Skill terpenuhi. Skill Mysterious Body telah dibuka.

Mysterious Body melindungi tubuh Anda. Mysterious Body meringankan rasa sakit mental.

Mysterious Body mengaktifkan Mental Barrier.]

Rasa sakit kepalaku berangsur membaik. Zain yang melihatnya terkejut, Ia hampir membuka mulutnya untuk bertanya.

"Apa yang baru saja terjadi? Aku mendapat Skill?"

[Mysterious Body

???

- Mental Barrier

Sebagian fitur masih terkunci.]

Skill ketiga ku. Skill ini tak memiliki deskripsi? Dan masih ada fitur lain yang masih terkunci! Apa jangan-jangan [Mysterious Body] ini yang membuatku memiliki kesadaranku dari awal. Ya, itu hanya deduksi. Aku yakin Skill ini akan sangat berguna.

"Sepertinya Kamu mendapat Skill baru. Yah. Jangan lupakan perjanjianmu. Sampai jumpa."

"Hey! Tunggu...."

Aku diusir langsung oleh Zain setelah Dia menepati perjanjiannya. Kesadaranku didorong keluar dari pikirannya. Aku kembali ke tubuhku dan terjatuh ke lantai karena terbangun tiba-tiba. Dasar Zain! Sudah lama tak bertemu malah melemparku keluar. Yah setidaknya Kami sudah membuat perjanjian.

...

Tunggu!!! Tunggu sebentar. Zain belum mendapat kesadarannya kembali sekarang! Kalau begitu...

"Hahahahahhaa"

Tanpa sadar Aku tertawa bagai seorang penjahat. Tunggu saja Zain. Aku akan menjaga baik-baik keluarga (Adik)ku.

Setelah menjalankan rencanaku. Aku menghabiskan waktuku dengan hal yang biasa kulakukan. Bereksperimen.

Sayang sekali Aku tidak menerima langsung informasi dari ingatan Zain.

[Proses penerimaan ingatan terhenti. Proses penerimaan ingatan akan dilanjutkan saat tidur.]

Aku hampir berteriak mengumpat kalau saja bayi Zain tidak disekitar. Hari sudah mendekati sore, jadi Aku sudah tak bisa tidur siang. Akan kutunggu hingga malam.

Sekarang malam hari, Aku tengah bersiap untuk tidur. Seperti biasa Aku menjumpai Ayah dan Ibu mengucapkan selamat malam. Ayah pasti sedang berada dikantornya, sedangkan Ibu tengah menidurkan Zain. Aku pergi menemui Ayah terlebih dahulu. Aku membuka pintu kantor Ayah. "Ayah, Aku masuk."

Kantor Ayah begitu gelap hari ini hanya ada satu lilin disamping Ayah. Ruangan hanya diterangi cahaya bulan yang lembut dari jendela. Hari ini lebih banyak dukumen dari biasanya. Ayah menjadi sangat sibuk hari ini. Mata Ayah pun tampak lelah namun tetap terjaga.

Aku sedikit melihat dukumen apa yang Ayah kerjakan. Singkatnya, ekonomi kota ini sedang tidak baik. Saat ini Ayah tengah mencari cara untuk membangkitkan ekonomi kota.

"Ayah. Ayah masih kerja?"

"Iya, sebentar lagi Ayah juga akan tidur. Kamu tidur duluan ya."

"Baik Ayah. Selamat malam." Aku hendak mencium pipi Ayah. Ayah mengangkatku lalu Kami mencium pipi satu sama lain. Aku kemudian pergi keluar mencari Ibu.

"Anakku sangat perhatian. Walau Aku coba tersenyum untuk menyenangkannya. Malah Ia yang membuatku senang. Aneh, Aku merasa lelahku sedikit menghilang."

Aku menggunakan Skill [Fatigue Reliever]. Perbedaan Skill dan Sihir terlihat dari pengaktifannya. Jika Sihir harus merapal mantra, sedangkan Skill akan langsung teraktifkan.

Ayah dan Ibu selalu tampak lelah ketika mulai malam. Mereka terus bekerja dan senantiasa meluangkan waktu untuk Kami. Aku tidak lupa menggunakan [Fatigue Reliever] sedikit demi sedikit agar mereka tidak terlalu kelelahan.

Aku naik ke atas ranjangku dan bersiap untuk tidur. Aku akan mencermati ingatan Zain. Ini akan jadi mimpi yang panjang. Selamat tidur...

[Proses penerimaan ingatan dimulai...

Ada beberapa kerusakan dalam ingatan yang diterima.

Melanjutkan penerimaan ingatan.

Proses penerimaan ingatan selesai. Ingatan yang diterima sebesar 99,1%.

Kemungkinan akan ada data yang hilang tak bisa dingat.]

Tadi malam itu adalah mimpi yang luar biasa aneh. Aku duduk disuatu tempat menggunakan sebuah komputer di duniaku dulu. Aku seperti memainkan sebuah game visual lalu melihat CG nya saja. Melihat pengenalan karakter. Kejadian masa depan seperti narasi. Lalu membuka indeks Item dan Skill lewat situs fandom.

Itu adalah penggambaran absurd dalam menerima ingatan. Dan bisa-bisanya ada beberapa gambar yang tidak terload dengan tulisan "404 can't be found", "Image is corrupted", bahkan ada "Ada kesalahan dalam internet Anda". Anehnya Aku dapat mengingat semua itu dengan jelas.

*CG adalah scene khusus dalam visual novel yang menggambarkan skenario tertentu.

[Fitur baru Jack Of All Trades telah terbuka

- Skill List.]

[Skill List:

- Lie detection

- Magic Resistance

- etc.]

Ini adalah daftar Skill dari ingatan Zain. Dengan begini Aku tinggal meminta Skill ini secara instan. Aku mulai scrolling kebawah melihat-lihat Skill, namun Aku tak menemukan dasar. Aku mulai penasaran seberapa banyak Skill didaftar ini. Setelah ratusan halaman kemudian, Akhirnya Aku mendapatkan ujung daftar ini.

[Mysterious Body bergetar. Membuat Skill baru.]

[Mysterious Body menyerap beberapa informasi dari Skill List.]

[Skill Irregular Eye tersimpan di Mysterious Body.]

Skill baru! Tunggu!? Tinggal berapa Skill slot ku? Bagaimana jika Skill slot ku penuh? Akan bahaya jika Aku tak berhati-hati, Aku bisa kehilangan kesempatan emas mendapat Skill spesial. Walau Skill [Jack Of All Trades] bisa menggunakan semua Skill tapi tingkat Skillnya masih beginner, dan kelemahan terbesarnya adalah Skill ini sangat sulit ditingkatkan. Aku sudah latihan setiap hari selama 6 bulan dan progresnya masih 3%. Butuh berapa tahun agar bisa naik ke intermediate?

Sudah memikirkannya saja Aku sudah stres. Lebih baik Aku mengecek statusku.

[Nama: Eideth Raziel

Level: 1/50 (27%)

Affinity: tidak ada

Skill: [Jack Of All Trades], [Luck & Misfortune], [Mysterious Body], tersisa dua skill slot lagi.

Str: 5 , Agi: 5, Dex: 5, Int: 5, Sta: 5, Cha: 5, Con: 5, Wis: 5, Ins: 5, Dem: 5, Holy: 5, ... , Luck: (Loved By Luck & Misfortune).]

Skill slot ku tidak bertambah.

[Mysterious Body

???

- Irregular Eye

- Mental Barrier

Beberapa fitur masih terkunci.]

[Irregular Eye

Memungkinkanmu untuk melihat pandangan yang berbeda dari orang lain.]

Jadi Mysterious Body yang menyimpannya. Aku kira Skill slot ku tinggal satu. Ada beberapa Skill yang kuingin dapatkan. Saking banyak dan beragamnya sampai saat ini Aku masih belum memutuskan dengan pasti.

Aku juga masih harus melatih Skill yang ku punya, Aku harus memantapkan setiap kartu trufku. Perjalanan ku masih panjang, jika Aku tertahan hanya karena level. Aku harus menjadi lebih kuat lagi dengan caraku sendiri.