Akhirnya setelah perjalanan selama lebih dari seminggu, mereka berdua sampai pada tujuan Fregrin yang pertama, dan di tempat inilah mereka berdua akan berpisah untuk sementara, benar, hanya untuk sementara.
"Entah bagaimana mengatakannya, tapi Terima kasih karena menemaniku dan mengajariku banyak hal, kuharap kita dapat bertemu lagi di masa depan."
"Ada apa denganmu tiba-tiba menjadi melankolis begitu? apakah kau akan merindukanku jika berpisah?" Aria tertawa lalu menpuk pundak Fregrin beberapa kali sebagai alasan bercanda.
Itu hanya pukulan yang pelan, namun Fregrin menahan pukulan tersebut. Karena kl bahkan kekuatan dasar yang dimiliki oleh Aria sangat mengerikan hingga dapat membuatnya kesakitan hanya dalam beberapa pukulan kecil. Itu sudah membuktikan betapa besarnya jarak diantara mereka.
Setelahnya Fregrin benar-benar meringis kesakitan, berbeda dengan saat bertarung, ia tak memiliki sebuah semangat yang menghilangkan rasa sakit, karena itulah pukulan itu terasa menyakitkan.
"Ah maaf, aku lupa bahwa kau lemah."
"Hoi, kau menyakiti perasaanku." Jujur saja bahwa itu menyakitkan ketika ia mengungkitnya, tapi sebenarnya ia tidak selmah itu, bahkan ia dapat bertarung melawan seseorang dalam kekuatan Angel Soul walau nampaknya itu masih belum sempurna.
Tapi setidaknya itu menjelaskan bahwa dirinya cukup kuat, hanya saja Aria bagaikan seorang Deuteragonis overpower yang selalu berada di depan karakter utama baik dalam kekuatan, kecerdasan atau hal lainnya.
Padahal seharusnya ia adalah karakter utama, dimana ia akan mendapatkan kekuatan overpower dalam sekejap.
Jujur saja kekuatannya saat ini sebenarnya cukup kuat dibandingkan orang lain di dunia ini dalam hal bakat walau tak memiliki sihir yang banyak. Namun jika dibandingkan dengan Aria, Froza, atau bahkan beberapa orang di dunia ini bahkan mungkin dirinya saat ini tak termasuk 100 orang terkuat walau ia yakin bahwa ia termasuk 1000 orang terkuat dikarenakan kekuatan energi Fregrin yang sangat besar.
Entah bagaimana, yang pasti ia akan melampaui Aria suatu saat nanti, itu adalah janjinya pada dirinya sendiri. Tak mungkin ia mengatakan hal memalukan seperti itu langsung kepada Aria, ia masih belum pantas untuk mengatakannya.
"Yah kalau begitu aku akan pergi sekarang, selamat tinggal Fregrin, kuharap kita akan bertemu lagi suatu saat nanti."
"Yah, cobalah untuk jangan mati ketika hidup diluar sana."
"Hey sadar lah bodoh, kau kira kau bicara dengan siapa, aku adalah orang yang berhasil menyegel phoenix di dalam tubuhku."
Tapi Fregrin menyadari bahwa mereka berdua semakin akrab setelah perjalanan. Hubungan semacam ini tidak buruk baginya dan juga bagi Aria.
Setelah saling mengucapkan selamat tinggal, Aria pun segera pergi dari wilayah luar Dungeon of Purgatory.
"Cobalah untuk melampauiku."
Itulah kata-kata terakhirnya sebelum ia menghilang dari pandangan Fregrin. Fregrin pun terkikih dan memunculkan senyum yang lembut menatap pada tempat dimana Aria terakhir kali terlihat.
"Baiklah, aku harus segera memasuki tempat ini, mungkin aku akan membuat sedikit kekacuan nanti."
Fregrin memutar bahunya melakukan pemanasan. Ia tahu bahwa Dungeon of Purgatory itu sangat mengerikan, lebih dari 1000 kasus kematian pada para petualang yang menjelajah tempat tersebut. Walau begitu, ia tetap akan masuk kesana, lagipula ia tak akan sendirian. walaupun para petualang banyak yang meninggalkan tempat ini, namun bahkan yang meninggalkan Dungeon of Purgatory tidaklah begitu banyak bahkan tak sampai setengah jumlah petualang.
Dan untuk alasan kebanyakan dari mereka meninggalkan Dungeon of Purgatory walaupun memiliki sumber daya yang lebih lebih banyak adalah ketidakcocokan mereka pada monster-monster yang berada di sini.
Ketidakcocokan itu diakibatkan oleh kekuatan mereka semua karena kebanyakan dari orang-orang adalah seorang penyihir sedangkan ada cukup banyak monster di tempat ini yang kebal terhadap sihir langsung, sedangkan yang masih tinggal kebanyakan adalah seorang pengguna energi atau penyihir yang ahli dalam menguatkan tubuh. Mereka adalah orang-orang yang memiliki kecocokan dengan Dungeon ini.
Dengan dirinya saat ini yang memang memiliki energi yang sangat melimpah, seharusnya ia memiliki kesempatan yang besar di Dungeon ini.
Juga, ini hanyalah salah satu dari 3 Dungeon yang ada di benua ini. Yang lainnya adalah Dungeon of Melancholia dan juga Dungeon of Dragonic Ruin. Mungkin suatu hari nanti dia akan mencoba untuk memasuki yang lainnya, namun kali ini ia harus fokus dengan yang ada di depannya.
Dungeon of Purgatory cukup mudah dimasuki hanya dengan melewati sebuah lubang kecil yang menjadi pintu masuknya, tangga-tangga pendek yang sedikit licin, Fregrin terus memasukinya, memasuki tanah yang merah terbakar oleh api. Tak seperti Dungeon lain yang memiliki tanah hitam, inilah keunikannya.
Tangga itu terus memutar pada pilar kecil namun sangat panjang, mungkin sekitar 100 meter panjangnya tangga melingkar tersebut.
Suasananya terasa sangat tenang dan sunyi, entah kenapa ini adalah rasa yang paling cocok bagi Fregrin, bahkan di kehidupan sebelumnya, kesendirian dan ketenangan adalah sebuah obat dari kelelahannya walau tak bertahan lama.
Fregrin menghela napas lalu berjalan kembali dan sampai pada ruangan yang sangat-sangat luas, namun tempat itu tak memiliki keteraturan bahkan terasa kotor dan mengerikan ditambah dengan warna tanah dan bebatuan yang cendrung berwarna merah, tak lupa bau yang menghiasi tempat ini membuatnya mual, tak heran banyak yang meninggalkan tempat ini.
"Cih bau busuk sialan, belum lagi aku harus mencari Kantor Pengelola Dungeon." Fregrin menggerutu sepanjang jalan dan mencari sebuah tempat yang diklasifikasikan sebagai zona aman dari Dungeon of Purgatory.
"Hei kau yang disana, apakah kau sedang mencari Pengelolaan Dungeon?!" suara seorang gadis mencapai telinga Fregrin dari arah belakang.
Fregrin berbalik, seorang gadis yang terlihat masih sangat muda, memiliki rambut pirang dengan mata biru langit, sama seperti Heroine-Heroine yang ada pada buku komik yang sering ia baca.
Fregrin pun merespon dengan anggukan. Setelah itu, gadis tersebut dengan senang hati membawanya menuju Kantor pengelola Dungeon yang ada di Dungeon of Purgatory.
Sebenarnya tanpa mendaftar pun tidak masalah sama sekali, namun ia akan mendaftar untuk mempermudah transaksi dengan Pengelola dan juga wilayah-wilayah ekonomi di dunia luar.
"Ada anak muda yang mendaftar lagi? kenapa anak muda zaman sekarang sangat suka untuk membunuh diri mereka sendiri? Berapa umurmu?"
"Hm, umurku 17 tahun, apa tidak masalah?"
"Masalah? tentu saja tidak ada, tapi cobalah untuk jangan mati di tempat ini."
"Hmph, jangan khawatir, bahkan tujuanku ke tempat ini adalah untuk bertahan hidup lebih lama, sama sekali tak ada rencana untuk mati."
Entah bagaimana, ia akhirnya berdebat dengan pria tua yang menjaga Kantor Pengelola Dungeon ini, awalnya ia hanya akan mendaftar, namun akhirnya berakhir dengan hal ini dan menyita waktunya. Sedangkan gadis tadi hanya terkikih dari belakang melihat perdebatan mereka berdua.
Setelah ia berhasil mendaftar dan melewati cobaan itu, ia segera keluar dari tempat tersebut, ia akan mencoba untuk tak menghirul udara terlalu banyak, bau itu sungguh sangat mengganggu.
"Ah, aku berterima kasih karena kau menunjukkan tempat ini, namaku Fregrin." Ia dengan sengaja hanya memperkenalkan dirinya dengan nama depannya saja, rumor buruk tentangnya pasti sudah mulai tersebar saat ia menggunakan demonisasi.
"Ah, namaku Attila. Jika kau tidak masalah, bolehkah kita membentuk grup?" Ia terlihat malu-malu saat ini, namun permintaan itu membuat Fregrin ragu.
'Apakah gadis ini benar-benar bisa diandalkan?'