Chereads / Survive in Doomsday / Chapter 3 - BAB 3 - Mencari Informasi

Chapter 3 - BAB 3 - Mencari Informasi

Ada laptop di pangkuannya dan jarinya bergerak cepat menuliskan serangkaian kode program untuk mengaktifkan virus. Dia menukar rekaman asli CCTV dengan rekaman palsu yang mirip keadaan sebenarnya sehingga pengawas tidak akan curiga. Hidup sebagai tentara bayaran membuatnya belajar banyak hal supaya bisa bertahan hidup.

"Kita akan masuk." Bayu mengirimkan pesan lewat earphone kemudian mematikan laptopnya.

"Ikut aku!" perintahnya pada wanita di sampingnya.

Mereka memasuki gedung lewat ventilasi udara, selama merentas sistem keamanan dia mendapatkan peta jalur ventilasi. Hal itu sangat menguntungkan mereka karena bisa masuk dengan aman tanpa di ketahui oleh orang lain. Karena jumlah mereka sedikit jadi Bayu harus berhati-hati merencanakannya.

"Hunter, kami telah melewati lobi 5."

Hunter adalah kode nama yang di gunakan oleh Bayu, dia meminta mereka untuk memanggilnya seperti itu karena tidak ingin menyebutkan nama aslinya. "Lion dan Crow awasi pergerakan penjaga dari atas."

"Baik."

Bayu memberikan isyarat pada wanita di sampingnya kemudian mereka merangkak melalui ventilasi udara. Meskipun pergerakannya cepat tapi tidak ada suara yang di timbulkan, ada bantalan di kaki mereka yang bisa merendam suara. Itu adalah benda yang telah di siapkan oleh Jay.

Karyawan perusahaan masih di ruangan untuk mengemasi barang-barang, 10 menit lagi jam kerja akan selesai. Karena lift akan digunakan, mereka tidak bisa naik lewat sana sehingga keluar dari jalur ventilasi. Mereka menggunakan tangga darurat dan berhati-hati jika ada orang di sana.

Krekkkk

Bayu dan wanita itu menatap waspada pada orang yang baru saja membuka pintu, dia bisa mengenalinya karena orang itu adalah petugas kebersihan yang pernah dia lihat. Bayu memberikan isyarat pada wanita itu untuk membereskannya kemudian orang itu pingsan sekali lagi.

"Kita lanjutkan perjalanan," ucap wanita itu.

Bayu menganggukan kepalanya kemudian mereka pergi menaikki tangga, meskipun jaraknya jauh tapi napas mereka tidak terengah-rengah. Sebagai tentara bayaran tubuhnya telah terlatih dengan baik dan naik puluhan anak tangga bukanlah hal yang sulit untuknya. Bahkan wanita di sampingnya tidak berkeringat sama sekali.

"Kita masuk ke sini!" tunjuk Bayu pada lubang ventilasi.

Sekali lagi mereka melewati jalur ventilasi menuju ruangan yang menjadi tujuan Bayu. Namun, sayangnya dia tidak bisa masuk ke dalam sana dan harus melewati pintu yang di jaga oleh dua pria berotot. Bayu meminta supaya wanita itu mundur dan menemukan pintu ventilasi yang aman untuk keluar.

"Sebentar lagi anggota laba-laba merah akan muncul," ucap Bayu dengan dahi mengkerut ketika melihat jam tangannya. "Kita harus masuk ke sana sebelum mereka tiba."

"Aku akan mengalihkan perhatian." Wanita itu melepas pakaiannya dan menggunakan pakaian cadangan yang telah dia bawa.

Bayu membalikan tubuhnya karena tidak ingin melihat, meskipun dia tinggal beberapa tahun di Amerika tapi dia tidak suka melihat wanita lain.

Karena dia adalah pria yang sudah menikah.

"Aku akan pergi." Wanita itu melepas ikat rambutnya kemudian mengoleskan lisptik pada bibirnya.

Bayu bersembunyi di balik tembok dan mengintipnya dari balik kaca, wanita itu berbincang-bincang dengan kedua penjaga dan berhasil menarik salah satunya. Sekarang hanya ada satu orang yang menjaga pintu dan Bayu memulai aksinya, dia menarik pelatuk dan peluru bius melesat ke arahnya.

Bukkkkk

Tubuh pria berotot itu seketika tumbang dan Bayu keluar dari tempat persembunyiannya. Meskipun lantai ini kosong tapi dia tidak bisa membiarkannya tergelak begitu saja di lantai, jadi dia menyembunyikannya di salah satu ruangan.

"Sial berat sekali," keluh Bayu sambil menyumpal mulut dan mengikat pria itu.

Pintu yang dijaga oleh mereka memiliki kata sandi supaya bisa masuk, jika kata sandi salah maka akan menyalakan alarm gedung ini. Untungnya Bayu telah membeli alat perentas di pasar gelap dan bisa menguraikan kata sandi pintu tersebut. Ruangan di baliknya adalah tempat penyimpanan data yang menjadi tujuan Bayu.

Dia menggunakan salah satu komputer kemudian memasukan flashdisk yang berisi virus, dia menyerang sistem keamanan kemudian mencari informasi yang diinginkan. Enam tahun yang lalu dia pergi bersama timnya untuk sebuah misi namun dalam perjalanan pulang mereka mengalami penyergapan.

Semua anggota timnya mati kecuali Bayu.

Dia tidak bisa melupakan hal itu dan diam-diam melakukan menyelidikan, dia mengingat tato laba-laba merah yang terukir pada lengan penyergap. Namun, karena dia hanyalah orang asing, Bayu tidak memiliki pengaruh sehingga penyelidikannya memakan waktu yang lama.

Jadi dia bergabung dengan kelompok tentara bayaran.

"Ketemu!" Matanya berbinar ketika mendapatkan data enam tahun yang lalu.

Namun, sebelum dia selesai membacanya ada pesan dari Lion dan Crow yang mengawasi dari luar gedung. "Hunter, aku melihat anggota laba-laba merah masuk ke dalam gedung."

Bayu menggertakan giginya kesal kemudian memberi perintah. "Viper dan Eagle kalian alihkan perhatian mereka!" perintahnya pada dua ahli penembak jarak dekat.

"Kami mengerti," jawab mereka serentak.

Bayu mentransfer semua data ke dalam flashdisk dan merasa gelisah, hanya tinggal selangkah lagi maka kebenarannya akan terungkap. Dia tidak tahu apakah ada kesempatan lagi di masa depan karena kelompok laba-laba merah pasti akan memperkuat sistem kemanan gedung ini.

"Berapa lama kami harus bertahan?"

Bayu bisa mendengar suara baku tembak dari earphonenya. "2 menit lagi."

"Sialan kau harus cepat pergi karena kami tidak bisa bertahan lama."

Proses pemindahan data masih 75 persen, Bayu berdoa supaya itu bisa berjalan lebih cepat. "Cepatlah!"

Dari luar pintu Bayu bisa mendengar suara pertarungan dan sepertinya wanita itu gagal melumpuhkan penjaga. Dia melirik layar sekali lagi dan ketika sudah 100 persen dia langsung mencabut flasdisknya. Dengan pistol di tangannya Bayu menembak penjaga itu hingga membuatnya pingsan.

"Ayo kita pergi!"

Mereka turun menggunakan tangga darurat dan dari belakang pintu lift terbuka, beberapa orang muncul dan terkejut ketika melihat penjaga yang pingsan.

"Mereka masih di gedung ini, cepat cari!"

Mereka pun berpencar dan salah satunya melihat Bayu turun melewati tangga darurat, dia menembakkan pistol dan seluruh timnya menduga bahwa penyusup telah ditemukan. "Mereka ada di tangga darurat!"

Bayu mengumpat di dalam hati ketika bahunya terkena peluru namun dia menahan rasa sakit dan terus belari untuk menyelamatkan hidupnya. Mereka melewati jalur ventilasi dan penjaga kehilangan jejak, Bayu telah menutupi lukanya sehingga darahnya tidak menetes.

"Sial mereka menghilang."

Penjaga sangat marah dan mereka pun berpencar untuk mencari penyusup, sekarang seluruh gedung telah di penuhi oleh anggota laba-laba merah. Mereka adalah kelompok mafia yang cukup terkenal dan sering melakukan transaksi ilegal. Selama diberikan bayaran besar maka mereka akan membunuh orang tanpa pandang bulu.

Bisakah Bayu pergi dengan selamat?

-TBC-