"Tidak, tidak perlu." Hannah tersipu, dan dengan cepat meraih mangkuk dan sumpit di tangan Erlangga, "Aku bisa melakukannya sendiri."
"Aku akan memberimu makan," desak Erlangga.
"Aku bisa memakannya sendiri." Hannah menggembungkan pipinya dan menatap Erlangga dengan tajam.
Erlangga menekan bibirnya dengan erat, matanya menyipit dengan dingin, memancarkan pencegah yang tak tertahankan, suaranya sedikit tenggelam, "Aku akan memberimu makan!"
Hannah meremas mulutnya dalam beberapa detik, dan kemudian membuka mulutnya dengan patuh. Akhirnya Erlangga berhasil memberi makan Hannah dari tangannya.
Setelah makan, Erlangga membelikan Hannah beberapa suplemen nutrisi yang cocok untuk wanita hamil sebelum mengirimnya kembali ke rumah keluarganya.
… Pada sore hari, sebuah berita menghantam pencarian panas——