Dia gelisah, kemudian dia memanfaatkan perhatian Dandi pada pakaiannya, dia menyentuh botol anggur merah dengan gelombang yang kuat ...
Pada detik berikutnya, cairan hangat disemprotkan ke wajahnya, mewarnai matanya menjadi merah, dan dia tidak punya waktu untuk berpikir, dia langsung menjerit karena kesakitan.
Hanya mengandalkan kesadaran untuk bertahan hidup, dia mendorong pria itu ke samping, dan berlari keluar dari ruangan dengan botol anggur merah di tangannya. Melihat pintu lift yang akan ditutup tidak jauh dari sana, dia menghabiskan kekuatan tubuhnya dan bergegas menuju lift.
Hanya ada satu pikiran di benaknya, dia hanya tahu bahwa kalau dia pergi dari sini, hidupnya masih akan selamat. Kalau dia tertangkap, dia akan jatuh ke neraka.
"Hannah?" Di lift yang sempit, sebuah suara yang sangat terkejut terdengar.
Hannah gemetar dan berkedip keras. Sebelum dia bisa melihat siapa orang yang memanggilnya itu, dia jatuh ke dada yang hangat dan kuat.
