Ketika Erlangga keluar dari ruang operasi, dia segera membiarkan rumah sakit mengatur pemindahannya ke bangsal semalam.
Pintu bangsal perlahan terbuka, dan Erlangga yang tertidur tiba-tiba membuka matanya yang tajam dan dingin. Melihat bahwa orang yang datang adalah Ayu, matanya sedikit menyipit, dan tubuh di bawah selimut menegang, dan dia segera menerimanya.
Chris tahu tentang lukanya, dan ada insiden besar di rumah sakit tadi malam, jadi tidak mengherankan kalau keluarga Febrian akan tahu.
"Erlangga, bagaimana keadaan tubuhmu?" Ayu duduk di kursi dekat tempat tidur dan bertanya prihatin.
"Tidak apa-apa, aku baik-baik saja." Jawabnya dengan nada rendah, wajahnya yang tampan dengan garis yang dalam tidak menunjukkan ekspresi apapun.
Awalnya, dia bisa keluar dari rumah sakit dalam seminggu lagi, tapi lukanya memburuk tadi malam karena luka yang terkoyak.
"Mengapa kamu menyembunyikan lukamu dari kami?" Ayu bertanya dengan marah.