Lama sekali keadaan di ruangan itu jadi sepi sunyi. Para petinggi itu belum ada yang bicara lagi. Mereka sendiri masih tidak menyangka bahwa pemuda serba merah tersebut akan menyebutkan dua nama barusan.
Terlebih lagi, tentunya mereka yang mempunyai nama-nama tersebut.
"Tuan Li," tiba-tiba Wakil Ketua Huang membuka suaranya. "Usiaku sudah tua, kemampuanku juga masih kalah jauh jika dibandingkan dengan saudara yang lainnya. Aku merasa tidak pantas untuk menerima jabatan ini, aku ..."
"Cukup, Wakil Ketua!" kata Li Yong sambil mengangkat tangan kanannya. Ia berubah menjadi sosok yang tegas dan penuh wibawa.
"Sebelumnya kau sudah berkata kepadaku bahwa di Partai Pengemis, tidak boleh ada satu pun orang yang berani menolak perintah ataupun wasiat seorang Ketua. Sekarang, ketika aku menunjukmu untuk meneruskan jabatan ini, kenapa kau sendiri malah menolaknya?"