"Bisa kau lihat bahwa aku masih baik-baik saja," jawab Ketua Han.
Ia tidak terlihat seperti biasanya. Ketua Dunia Persilatan yang selalu tampil ramah dan murah senyum itu, sekarang justru malah sebaliknya. Dia tampak dingin. Dingin seperti arca yang terbuat dari batu. Wajahnya tidak menampilkan ekspresi. Nada bicaranya juga hambar.
Tapi di samping itu, si wanita cantik yang bukan lain adalah Siau Yam, justru terlihat tidak merasa terganggu sama sekali.
Malah tanpa rasa malu, ia mulai menggoda Ketua Han lebih jauh lagi.
"Ketua, jangan tampil dingin seperti itu. Jelek. Kau lebih tampak jika tersenyum,"
Wajah Siau Yam berubah jalang. Seolah-olah ia adalah iblis wanita yang ingin merenggut kesucian calon mangsanya. Ia seakan-akan istri muda yang haus akan belaian kasih sayang.
"Aku tidak butuh pujianmu. Aku datang kemari bukan untuk bertemu denganmu," ujar Ketua Han tanpa menghiraukan pujian yang diberikan oleh Siau Yam.