"Hihihi ... sepertinya berbohong di depanmu juga tidak ada gunanya. Baik, baiklah. Apa yang aku katakan barusan memang kebohongan belaka," kayanya setelah ia berhenti tertawa.
"Aku sudah tahu,"
Nada bicara Ketua Han semakin dingin. Agaknya ia mulai bersikap lebih serius terhadap wanita itu.
"Katakan sebenarnya apa tujuanmu?"
"Aku hanya ingin dia tidak ikut campur persoalan apapun dalam dunia persilatan," jawab Siau Yam sambil menarik muka.
"Kenapa begitu? Kenapa pula kau memilih dirinya? Bukan memilih aku ataupun para tokoh yang lain,"
"Karena dari semua pria yang ada, hanya dia seorang yang paling susah disuruh bertekuk lutut di depanku,"
"Lantas, kau kira aku pun bisa bertekuk lutut di depan matamu?"
"Hemm, aku tidak bicara begitu,"
"Tapi tujuanmu bicara ke situ,"
Siau Yam diam menutup mulutnya. Ia tidak bicara dalam waktu yang lumayan lama.