Para tokoh dunia persilatan itu terus berbincang-bincang sampai beberapa waktu lamanya. Karena sudah lama tidak bertemu muka, apalagi duduk bersama seperti sekarang ini, maka rasanya sangat wajar kalau mereka terlihat sangat gembira.
Walaupun di sana tidak ada arak, melainkan hanya ada teh, tetapi teh saja sudah lebih daripada cukup.
Tanpa terasa, malam pun semakin larut. Rembulan sudah menggantung di langit yang kelam. Ribuan bintang bertaburan memancarkan cahaya terang ke alam mayapada.
Udara malam ini terasa dingin. Bahkan kedinginan itu terasa sampai menusuk ke tulang belulang.
Gerombolan kelelawar tiba-tiba muncul melintasi malam yang kelam. Kelelawar itu melintas sambil memperdengarkan decitannya yang saling sahut-sahutan.
Segung angin lirih menerpa pepohonan. Daun-daun yang sudah menguning langsung jatuh ke atas tanah.
Enam tokoh dunia persilatan masih berada di ruangan sana. Mereka juga masih berada dalam posisi yang sama.