Di atas sana, awan putih bergerak dengan bebas. Sinar matahari tertutupi olehnya. Semilir angin berhembus cukup kencang. Padang rumput yang hijau itu bergoyang-goyang seperti penari yang ulung.
Cukup lama juga Li Yong berada dalam posisi berbaring seperti itu. Ia baru bangun ketika dirinya mendengar sebuah suara.
Suara itu cukup gaduh. Asalnya dari sisi sebelah barat. Ke memandang ke tempat asal suara. Di sana, dirinya bertemu dengan empat orang pengemis yang sedang dipukuli oleh wanita berpakaian serba merah.
Walaupun empat pengemis tersebut sudah meminta ampun dan belas kasihan kepadanya, namun ternyata wanita itu tetap tidak mendengarkannya.
Ia terus menyiksa si pengemis. Bahkan seorang di antara mereka terlihat sampai mengucurkan darah dari hidungnya.
Karena merasa kasihan, akhirnya Li Yong bangkit dari tidurnya. Ia kemudian berjalan menghampiri mereka.
"Nona, kenapa kau memukuli pengemis itu?" tanyanya dengan dingin ketika dia sudah tiba di belakang si wanita.