"Apa maksudmu?" tanya Li Yong sambil mengerutkan kening.
Pemuda serba merah itu merasa heran terkait ucapan yang baru saja dikatakan Ketua Han. Ia merasa bahwa dirinya masih sama seperti manusia pada umumnya. Ia manusia biasa. Bukan manusia luar biasa.
Lalu kenapa bisa dikatakan berbeda? Bukankah semua manusia itu sama?
"Aku mengatakan bahwa kau berbeda dari manusia pada umumnya," ujar Ketua Han mengulangi kembali.
"Apa yang membuatku berbeda dari manusia lain?"
Ketua Han menuangkan secawan arak lebih dulu sebelum dia bicara lebih lanjut. Ketika arak sudah masuk ke perutnya, barulah ia mulai berkata.
"Bagaimana tidak? Kau itu mengalami luka yang sangat parah. Beberapa hari mendapatkan siksaan tanpa henti. Sehingga baik bagian luar maupun dalam tubuhmu, mengalami luka yang serius. Bahkan kau menderita luka akibat racun pula," dia berhenti sebentar. Sekedar mengamati wajah pemuda serba merah itu.